Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 147

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 147

Bab 147 Kelak Aku yang Menjaga Kalian 

Paman, Bibi, sekarang Delvin sudah tiada. Kelak, aku adalah putra kalian. Aku akan menggantikannya menjaga kalian. Aku juga akan merebut Grup Bintang Darma 

kembali.” 

Ardika buruburu menghibur dua lansia itu

Melihat sahabat putra mereka datang mengunjungi mereka saja, mereka sudah 

merasa sangat senang

Adapun mengenai merebut kembali Grup Bintang Darma, mereka sama sekali tidak pernah memikirkannya dan tidak berpikir Ardika memiliki kemampuan itu

Mereka tahu orang yang Delvin singgung memiliki latar belakang yang sangat kuat

sama sekali bukan orang yang mampu mereka provokasi

Namun, begitu mendengar ucapan Ardika, dua lansia itu langsung teringat akan masalah yang terpampang nyata di hadapan mereka dan masih belum terselesaikan 

itu

Ardika, cepat pergi dari sini. Bos si Botak itu adalah preman yang ganas. Dia pasti 

akan datang membawa anak buahnya untuk membalas dendam padamu,kata 

Robin dengan cemas. 

Tadi sebelum pergi, si Botak sudah melontarkan katakata ancaman. Si Botak mengatakan dia akan melaporkan hal ini pada bosnya dan meminta Jordi untuk 

membantunya balas dendam

Bos si Botak adalah Jordi, kepala preman yang sudah menguasai area kota lama 

selama bertahuntahun

Dia memiliki puluhan anak buah yang ahli dalam bertarung. Beberapa diskotik di 

area ini juga di bawah penjagaannya

Selain itu, dia juga membuka sebuah perusahaan yang memberi pinjaman uang 

dengan bunga tinggi

Menurut rumor yang beredar 

ada beberapa tempat perjudian ilegal juga miliknya

1/4 

Sering kali, orangorang yang tidak menerima kekalahan dalam berjudi akan 

njam uang padanya, lalu setelah kalah judi lagi rumah, mobil dan berbagai aset innya akan menjadi milik Jordi

Kepala preman yang satu ini selalu bersikap semenamena di area kota tua. Tidak 

ada seorang pun yang berani menyinggungnya

Dulu, ada seorang pemilik restoran yang meminjam uang darinya dan belum 

membayar utang

Dia langsung menyuruh puluhan anak buahnya untuk menagih utang

Orangorang itu tidak melakukan tindakan kekerasan ataupun membuat keributan

mereka hanya berdiri di depan pintu restoran. Siapa lagi yang berani makan di 

restoran itu

Tentu saja bisnis restoran itu tidak bisa berjalan lagi

Karena hal ini hanya menyangkut masalah bisnis, anggota kepolisian yang tiba di 

lokasi juga tidak bisa ikut campur

Dengan cara seperti inilah, mereka memaksa pemilik restoran itu untuk membayar 

utang

Ini adalah perlakuan mereka terhadap bos besar yang punya uang

Kalau penduduk biasa yang tidak berdaya seperti Keluarga Darma, main tangan 

sudah dianggap hukuman ringan

Sebelumnya, ada satu keluarga yang tidak bisa membayar utang, Jordi itu langsung 

meminta bawahannya untuk mematahkan kaki target

Jangan khawatir. Biarkan saja dia datang dengan membawa semua anak buahnya

kebetulan aku bisa sekalian menyelesaikan masalah utangkalian.” 

Ardika sama sekali tidak takut pada kepala preman bernama Jordi itu

Ya ampun, anak ini. Kenapa kamu masih nggak mengerti katakata kami? Bos si 

Botak itu adalah penguasa area kota tua. Kita nggak akan mampu 

memprovokasinya. Kamu cepat pergi dari sini!” 

+15 BONUS 

Saking cemasnya, Selvi bahkan sampai meneteskan air mata. Dia mendorong 

Ardika keluar dengan sekuat tenaga untuk mengusir pemuda itu

Semua penduduk di area kota tua sudah tahu betapa menakutkannya kepala preman yang dipanggil Jordi itu

Mereka tidak ingin mencelakai sahabat putra mereka karena masalah keluarga 

mereka

Biarpun mereka harus menerima pelampiasan amarah Jordi, mereka juga tidak 

masalah

Ardika tahu mereka tidak percaya dia memiliki kemampuan untuk menundukkan 

Jordi, jadi dia hanya bisa berkata, Paman, Bibi, kebetulan aku mengenal dua kepala preman juga. Aku sudah meminta mereka untuk ke sini. Semuanya akan baikbaik 

saja.” 

Benarkah? Ardika, kamu nggak berbohong pada kami, kan?” 

Ekspresi ragu terlukis jelas di wajah Robin dan istrinya

Ardika menunjuk Jesika dan berkata, Wanita secantik dia saja adalah asistenku. Selain itu, orang yang satu lagi adalah sopir pribadiku. Wajar saja kalau aku 

mengenal dua kepala preman, kan?” 

Pertama kali mendapat pujian dari Ardika, wajah Jesika agak tersipu

Dia segera menimpali, Benar, saya adalah Jesika, asisten Pak Ardika.” 

Setelah mendengar pengakuan Jesika, dua lansia itu baru agak tenang dan tidak mengusir Ardika pergi lagi

Sambil menyeka air matanya, Selvi berkata, Dulu, Delvin juga seorang presdir. Kalau nggak terjadi hal seperti itu padanya, sekarang kondisi keluarga kami pasti 

tidak seperti ini.” 

Saat melihat Ardika, mereka teringat pada putra mereka yang sudah meninggal

Paman, Bibi, sekarang sudah ada aku. Mulai sekarang kalian nggak akan hidup susah lagi.” 

3/4 

Ardika menghibur mereka

+15 BONUS 

Sesaat kemudian, tibatiba terdengar suara langkah kaki orang banyak dari arah 

luar

Puluhan orang preman dengan aura membunuh yang kuat sudah sampai di luar 

pintu

Si Botak yang lengannya patah tadi melangkah masuk terlebih dahulu

Dua tua bangka Keluarga Darma beserta dengan bocah yang mematahkan lenganku tadi, cepat keluar sekarang juga! Bosku sudah datang!” 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset