Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 180

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 180

Bab 180 Memamerkan Kakak Ipar 

Bukankah Adrian dan Derick sudah meminta maaf pada pemilik Hotel Puritama secara terbuka? Unggahan mereka bahkan masuk dalam daftar pencarian berita terhangat. Aku dengardengar, latar belakang pemilik hotel ini nggak biasa. Dia 

bahkan bisa menggerakkan pasukan khusus!” 

Para pria lebih tertarik pada pemilik Hotel Puritama

Tepat pada saat ini, Ardika dan Handoko berjalan memasuki ruangan

Pandangan para pria tertuju pada Ardika yang hanya jelasjelas jauh lebih tua dibandingkan mereka

Handoko, ini adalah pertemuan khusus temanteman sekelas kita, kenapa kamu membawa seorang paman ke sini? Siapa dia?tanya seorang wanita dengan 

penasaran

Ini adalah Ardika, kakak iparku!” 

Handoko memasang ekspresi bangga, seolaholah sedang memamerkan sesuatu yang berharga dan patut dibanggakan

Oh, ternyata sudah menikah!” 

Kebanyakan wanita mulai kehilangan ketertarikan pada Ardika

Handoko, kakakmu sangat cantik, bagaimana kakak iparmu bisa menaklukkan 

hatinya. Kak Ardika, tolong ajari kami triknya!” 

Sementara itu, para pria menatap Ardika dengan tatapan iri dan kagum

Handoko tidak tahu harus menjawab apa

Saat kakaknya dipaksa untuk menikah dengan Ardika, dia masih berada di sekolah

Dia juga tidak tahu kronologis kejadian itu

Handoko, kalian bersenangsenanglah. Aku akan keluar sebentar.” 

Ardika sama sekali tidak memahami pola pikir anak muda seperti mereka dan tidak 

bisa berbaur dengan mereka, jadi dia memutuskan untuk meninggalkan ruangan itu

Tepat pada saat ini, muncul sepasang kekasih di depan pintu

Aldi, Fio, kalian sudah datang, ya!” 

Orangorang yang berada di dalam ruangan itu langsung menyapa mereka dengan 

antusias 

Aldi Lumino hanya melambaikan tangannya sebagai tanggapan, lalu melemparkan 

sorot mata meremehkan ke arah Handoko

Handoko, kamu benarbenar seperti bayi raksasa, ya. Keluar bertemu dengan teman 

-teman seperti ini saja kamu juga membawa kakak iparmu. Untung saja, saat itu Fio 

nggak memilihmu. Kalau nggak, menginap di hotel pun mungkin kamu akan 

membawa walimu.” 

Aldi, jangan bicara sembarangan!” 

Fio Yendia yang berdiri di samping pria itu memukul kekasihnya dengan pelan

seolaholah sedang memamerkan kemesraan

Melihat pasangan kekasih itu memamerkan kemesraan, Handoko merasa agak 

sedih

Dulu, saat masih duduk di bangku sekolah menengah atas, dia pernah menyukai Fio

Namun, saat itu Aldi juga sedang mengejar Fio, bahkan berhasil menaklukkan hati 

wanita itu

Dia memang sudah hampir melupakan hal itu

Namun, begitu melihat mereka berduaan hari ini, dia kembali teringat pada 

kenangan buruk masa lalu

Saat ini, Fio mengalihkan pandangannya ke arah Ardika yang berpenampilan biasa 

saja, lalu melihat pacarnya yang mengenakan barangbarang terkenal, bahkan kemeja yang dikenakan oleh pacarnya itu adalah merek terkenal Prancis

Kilatan meremehkan melintas di matanya, dia juga berkata dengan nada mengejek, Handoko, kalau aku dengar nada bicaramu tadi, sepertinya kamu sangat 

membanggakan kakak iparmu. Aku pikir kakak iparmu adalah tokoh hebat mana

eh ternyata dia hanya orang yang biasabiasa saja. Hah, kakak ipar seperti ini juga 

dipamerkan. Kamu benarbenar kekanakkanakan!” 

Fio, jangan bicara sembarangan. Kakak iparku memang seorang tokoh yang hebat!” 

Karena direndahkan oleh wanita yang pernah disukainya, amarah Handoko 

langsung meluap

Aldi melirik Ardika, lalu mencibir dan berkata, Tokoh hebat? Kenapa aku lihat dia 

biasabiasa saja?” 

Ardika malas berdebat dengan sekelompok anak muda itu, dia hanya menoleh dan bertanya, Handoko, apa kamu masih mau berpartisipasi dalam pertemuan ini?” 

Tentu saja!” 

Tentu saja Handoko tidak bisa pergi begitu saja. Kalau tidak, temantemannya akan beranggapan dia pergi karena omongan Aldi. Kelak, dia akan malu berhadapan 

dengan temantemannya

Kalau begitu, lanjutkan saja.” 

Ardika berbalik dan hendak pergi. Namun, tibatiba Aldi mengulurkan lengannya 

untuk menghentikan Ardika dan berkata dengan dingin, Tunggu! Apa aku 

membiarkanmu pergi?!” 

Minggir saja!” 

Ardika mengerutkan keningnya, nada bicaranya terdengar agak dingin.. 

Dia tidak menyangka bocah ingusan seperti itu saja sudah begitu arogan

Aldi mendengus dingin, dia menganggap Ardika bukan apaapa. Dia menatap Handoko dan mencibir, lalu berkata, Percaya atau nggak, hanya dengan satu kalimat dariku, aku bisa mengusir kakak iparmu ini keluar dari sini seperti seekor 

anjing!” 

Sebelum dia sempat selesai berbicara, bunyi tamparan yang keras sudah menggema 

di seluruh ruangan

Wajah Aldi langsung memerah

Berani sekali kamu memukulku!” 

+15 BONUS 

Saking emosinya, ekspresinya langsung berubah drastis. Dia menatap Ardika dengan tatapan tajam.. 

Ardika mengibaskan tangannya dengan santai, lalu berbalik masuk kembali ke dalam ruangan dan duduk di atas sofa tanpa terburuburu

Aku akan tunggu di sini dan lihat bagaimana kamu bisa mengusirku keluar dari 

sini.” 

NIG SALE 1250 BONUS FREE FOR YOU

GET

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset