Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 202

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 202

Bab 202 Kami Mewakili Grup Agung Makmur Membayar Utang

“Pak Diego, aku nggak mengerti apa yang kamu banggakan. Kalau Grup Agung Makmur nggak bisa membayar utang, Bank Banyuli juga akan mengalami kerugian sebesar 100 miliar!”

Begitu melihat Diego, Luna tidak bisa menahan emosinya lagi.

Pria di hadapannya ini yang menyebabkan krisis keuangan seperti ini menimpa Grup Agung Makmur.

“Bu Luna, apa maksudmu? Apa Grup Agung Makmur berencana nggak bayar utang?”.

Diego mendengus dingin, lalu mengalihkan pandangannya ke arah para wartawan dan berkata, “Semuanya, kalian sendiri sudah dengar dengan jelas ucapan Bu Luna ini, ‘kan? Bukankah sekarang pandangan para pengguna sosial media di internet pada Bu Luna sudah berubah? Sekarang semua orang sedang memujinya. Tapi, sebenarnya dia sama saja dengan Claudia, temannya. Mereka berdua yang satu adalah pengkhianat, sedangkan yang satu lagi adalah orang yang nggak bisa dipercaya!”

“Cih, presdir cantik ini adalah orang yang nggak bisa dipercaya. Topik ini cukup menarik, bukan?”

Begitu mendengar ucapan Diego, para wartawan memfokuskan kamera mereka pada Luna dan terus memotret tanpa henti.

“Bu Luna, apa benar secara nggak langsung kamu mengakui dirimu adalah orang yang nggak bisa dipercaya?” tanya seorang wartawan dengan suara lantang.

Luna buru-buru menjelaskan, “Maaf, semuanya, aku nggak bermaksud seperti itu ….”

Di dunia ini, terlepas dari kebenarannya, pernyataan yang diucapkan oleh banyak orang dipercaya sebagai kebenaran.

Kalau sampai dia dicap sebagai orang yang tidak bisa dipercaya, orang-orang akan kembali melontarkan komentar-komentar buruk padanya.

Selain itu, sekarang setiap keputusannya mewakili Grup Agung Makmur dan reputasinya juga mempengaruhi reputasi perusahaan. Kalau terus seperti ini, Grup Agung Makmur tidak punya harapan untuk membalikkan keadaan lagi.

Saat ini, Ardika menarik lengannya dan berkata, “Sayang, kamu nggak perlu memberi penjelasan lagi. Wartawan-wartawan ini dipekerjakan oleh Diego, jadi nggak peduli seberapa keras upayamu memberi penjelasan, nggak ada gunanya. Solusi yang terbaik adalah dengan membuktikan Grup Agung Makmur punya uang. Kita harus mempermalukan mereka dengan kebenaran!”

Saat menuruni tangga, dia sudah menelepon Henry.

Pertunjukan “kembang api” yang dia janjikan pada Luna akan segera dimulai!

Begitu mendengar ucapan Ardika, orang-orang yang membuat keributan di depan pintu Grup Agung Makmur langsung diam.

Sesaat kemudian, banyak orang yang menyunggingkan senyum meremehkan.

Diego berkata dengan nada menyindir, “Bu Luna, suami idiotmu ini mengatakan dia akan membuktikan Grup Agung Makmur punya uang untuk mempermalukan kami? Apa itu benar? Kalau begitu, kamu bayar dulu utang sebesar 100 miliar pada Bank Banyuli!”

“Utang sebesar 340 miliar pada Bank Sejahtera!”

“Utang 180 miliar pada Bank Napindo!”

“Juga 140 miliar pada Bank Konstruksi ….”

Amarah kepala bank lainnya juga tersulut oleh ucapan Ardika. Mereka semua menatap Luna dengan lekat dan mendesak wanita itu untuk membayar utang.

“Ardika, tolong jangan bicara sembarangan. Bagaimana mungkin aku punya uang sebanyak itu untuk membayar utang pinjaman pada bank sekarang?”

Luna memelototi Ardika, wanita cantik itu terlihat agak emosi pada suaminya.

Awalnya, dia berencana untuk membicarakan hal ini baik-baik kepada kepala bank-bank tersebut. Dia ingin mengulur sedikit waktu untuk mencari solusi penyelesaian masalah ini.

Namun, karena ucapan Ardika itu, sekarang dia benar-benar sudah menemui jalan buntu.

+15 BONUS

“Luna, kenapa kamu diam saja? Seratus miliar saja nggak bisa kamu lunasi. Haha. Aku nggak salah, ‘kan? Semua rekening Grup Agung Makmur digabungkan saja jumlahnya masih kurang dari enam puluh miliar….”

Diego tertawa terbahak-bahak.

“Hah, memang 100 miliar sebanyak apa? Grup Lautan Berlian mewakili Grup Agung Makmur untuk membayar utang pinjaman mereka!”

Tepat pada saat ini, tiba-tiba terdengar suara penuh amarah seorang wanita.

“Tina!”

Luna mendongak dengan ekspresi terkejut, dia melihat sahabatnya sedang melewati kerumunan dan berjalan masuk.

Ekspresi Diego langsung berubah. “Tina, apa Grup Lautan Berlian ingin menjadi musuhku?!”

Dia mengenal Tina, dia tahu wanita itu adalah putri angkat Alden, presdir Grup Lautan Berlian.

Dia tidak menyangka Grup Lautan Berlian akan ikut campur dalam hal ini.

Saat ini, semua orang di Kota Banyuli tahu Diego ingin menghancurkan Grup Agung Makmur.

Grup Lautan Berlian berani turun tangan di saat seperti ini, sama saja dengan menjadi musuhnya secara terang-terangan!

Tina sama sekali tidak memedulikan ucapan pria itu, dia malah berkata dengan lantang, “Diego, kamu pikir kamu siapa? Bagi Grup Lautan

Berlian, kamu bukan apa-apa!”

“Aku adalah menantu Keluarga Hamdani. Apa Grup Lautan Berlian menganggap remeh tiga keluar besar?!”

Amarah Diego langsung meluap.

Tina tertawa dan berkata, “Ya, Grup Lautan Berlian nggak pernah takut pada tiga keluarga besar. Diego, apa menantu kawin masuk seperti kalian nggak punya keahlian lain selain berlagak hebat?”

Saat berbicara, dia melirik Ardika yang berdiri di samping Luna.

Ardika hanya mengerutkan keningnya tanpa memedulikan wanita itu.

Mendengar Tina mengekspos titik kelemahannya, Diego benar-benar kesal setengah mati. Dia berkata dengan marah, “Tina, Grup Agung Makmur sudah berutang ratusan miliar dan semua bank sudah memutuskan pinjaman Grup Agung Makmur, aku nggak percaya hanya dengan kemampuan Grup Lautan Berlian, kalian bisa menyelamatkan Grup Agung Makmur!”

Ekspresi Luna langsung berubah menjadi muram.

Walaupun dia sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan oleh sahabatnya, tetapi dia juga mengerti apa yang Diego ucapkan

adalah fakta.

Hanya dengan mengharapkan Grup Lautan Berlian, Grup Agung Makmur juga tidak bisa terselamatkan!

Tepat pada saat ini, orang-orang yang berkerumun di depan pintu Grup Agung Makmur kembali membuka jalan.

Satu per satu tokoh terpandang di Kota Banyuli berjalan masuk.

“Grup Unima dan Grup Yendia mewakili Grup Agung Makmur membayar utang pinjaman sebesar 340 miliar pada Bank Sejahtera!”

“Grup Permata Buana mewakili Grup Agung Makmur melunasi utang pinjaman sebesar 180 miliar pada Bank Napindo!”

“Grup Bumantara bersedia menanggung utang pinjaman Grup Agung Makmur sebesar 140 miliar pada Bank Konstruksi!”

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset