Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 207

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 207

Bab 207 Pengalihan Bank Banyuli

Tina adalah wanita yang sangat arogan. Ardika tidak menyangka wanita itu juga bisa takjub pada orang lain.

Hal ini di luar dugaan Ardika..

Tina melemparkan sorot mata meremehkan kepada pria itu dan berkata, “Ardika, apa kamu bisa tahu malu sedikit? Aku sedang membicarakan tentang presdir Grup Sentosa Jaya, bukan kamu. Kamu nggak mungkin benar-benar berpikir orang-orang itu datang berinvestasi pada Grup Agung Makmur karena kamu, ‘kan?”

“Aku adalah ….”

Saat Ardika hendak menyangkal ucapan Tina, Luna buru-buru berkata, “Tina, kali ini kamu benar-benar sudah salah menuduh Ardika. Ardika mengenal sekretaris Grup Sentosa Jaya yang bernama Jesika itu. Memang dia yang menelepon dan memanggil orang-orang itu untuk datang.

Luna tahu, sebelumnya Ardika menang lotre perabotan rumah adalah dengan meminta bantuan Jesika.

Tina menatap Ardika dengan tatapan terkejut, tetapi dia tetap mendengus dan berkata, “Itu juga karena presdir Grup Sentosa Jaya kebetulan memiliki kemampuan untuk melawan tiga keluarga besar dan menghubungi perusahaan-perusahaan besar lainnya terlebih dahulu. Kalau nggak, hanya dengan mengandalkan kemampuan Ardika, biarpun memohon pada mereka, mereka juga nggak akan setuju untuk membantu.”

Saat berada di Hotel Puritama sebelumnya, dia sudah mengekspos kebohongan Ardika.

Karena itulah, pandangan dan penilaiannya pada pria itu sudah tetap dan sudah sulit diubah.

Luna tidak berbicara lagi. Dalam lubuk hatinya, dia juga menyetujui ucapan Tina.

Ardika pasti diam-diam menemui Jesika tanpa sepengetahuannya.

Kebetulan presdir Grup Sentosa Jaya juga tidak menyukai tiga keluarga besar, jadi dia sekalian membantu Grup Agung Makmur. 1

Grup Agung Makmur hanya menjadi pion bagi dua kekuatan besar itu untuk mengadu kekuatan.

Setelah berpikir demikian, Luna merasa agak sedih.

Dia ingin mengendalikan nasibnya sendiri, bukan menjadi pion orang lain.

Kalau begitu, dia harus mengembangkan Grup Agung Makmur.

Setelah Grup Agung Makmur menjadi sebuah perusahaan dengan kekuatan yang besar, maka dia bisa mengendalikan nasibnya sendiri.

Seketika itu pula, Luna menjadi sangat bersemangat. ‘Aku harus berusaha yang terbaik untuk Grup Agung Makmur!’

“Bu Luna, utang pinjaman perusahaan kita dengan semua bank sudah lunas. Selain itu, dana investasi sebesar 200 miliar yang dijanjikan oleh setiap perusahaan juga sudah masuk ke dalam rekening perusahaan kita. Sekarang dana dalam rekening perusahaan kita sudah mencapai lebih dari empat triliun!”

Saat ini, Vania, asisten Luna datang menghampiri Luna dengan ekspresi senang untuk menyampaikan kabar baik.

“Secepat itu?”

Luna juga tercengang.

‘Bukankah mereka terlalu cepat mentransfer uang yang mereka janjikan? Grup Agung Makmur masih belum menandatangani kontrak investasi dengan mereka. Selain itu, juga masih ada serangkaian prosedur yang belum diselesaikan. Tapi, uang sudah sampai di rekening Grup Agung Makmur?”

Luna segera berpesan pada Vania untuk mengatur karyawan yang bertugas dalam pembuatan dokumen hukum segera membicarakan detail kontrak kepada perusahaan-perusahaan tersebut, lalu menandatangani kontrak.

Walaupun tindakan perusahaan-perusahaan itu seperti sedang memberi uang secara gratis kepada Grup Agung Makmur, tetapi Grup Agung Makmur tetap harus menjaga kepercayaan dalam berbisnis.

“Oh ya, uang lebih dari empat triliun itu masuk ke rekening bank mana?”

+15 BONUS

Sebelum Vania pergi, tiba-tiba Luna teringat satu hal penting ini.

Kali ini, semua bank besar sudah disinggung. Dia takut uang itu bermasalah.

Vania berkata, “Bu Luna, semua perusahaan yang berinvestasi pada perusahaan kita mentransfer uang ke rekening Bank Banyuli perusahaan kita.”

“Ah! Kalau begitu gawat!”

Jantung Luna langsung berdebar kencang, apa yang ditakutkannya benar-benar terjadi.

Kali ini bank yang paling mereka singgung adalah Bank Banyuli.

Vania berkata, “Bu Luna sudah berpikir banyak. Uang itu pasti nggak akan ada masalah. Baru saja wali kota mengumumkan, Bu Jesika, sekretaris Grup Sentosa Jaya direkrut menjadi direktur Bank Banyuli.”

Tidak hanya itu, setelah pengumuman perekrutan Jesika menjadi direktur Bank Banyuli yang baru, uang sebesar puluhan triliun yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan semuanya disimpan ke Bank Banyuli.

Setelah Jesika menjadi direktur Bank Banyuli yang baru, ia sudah tidak berada di bawah kendali tiga keluarga besar.

Sebagai seorang wali kota, Ridwan juga cukup hebat.

Dia sudah lama tidak menyukai Diego yang merupakan anggota tiga keluarga besar menduduki posisi direktur Bank Banyuli.

Karena itulah, dengan memanfaatkan kesempatan Diego memprovokasi Ardika kali ini, dia langsung mengekspos tindakan ilegal Diego dan menangkapnya.

Selain itu, dia menjadikan Jesika sebagai direktur Bank Banyuli yang baru. Dia ingin memanfaatkan kekuatan Grup Sentosa Jaya untuk membantunya menundukkan tiga keluarga besar.

COIN BUNDLE: get more free bonus

X

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset