Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 43

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 43

Bab 43 Korps Taring Harimau 

Korps Taring Harimau adalah korps tempur militer yang terkenal di Kota Banyuli

Kapten korps itu bernama Abdul Haris dan memiliki jabatan setingkat Wali Kota Ridwan

Ardika bisa mendatangkan Korps Taring Harimau dengan satu telepon

Saat ini, Bambang berkata, Tuan Jinto, bocah itu sedang menggertak kita. Tadi pagi, bocah yang 

satu lagi hanya jago bertarung. Selain itu, dia juga sendirian dan nggak punya pengikut. Nggak 

mungkin orang seperti itu bisa mendatangkan pasukan militer.” 

Jinto pun merasa lebih tenang

Jinto berkata, Nak, kamu mau berlagak hebat di depanku, ya? Baiklah, aku akan menunggu 

kedatangan Korps Taring Harimau. 10 menit, aku hanyaakan berikan kamu 10 menit. Setelah 

waktunya habis, kalau kalian nggak mau pindah sendiri, aku akan mematahkan kaki kalian dan 

mengeluarkan kalian.” 

Nggak perlu 10 menit, mereka sudah datang,ucap Ardika

Haha

Setelah yakin bahwa Ardika sedang menggertaknya, Jinto pun tertawa terbahakbahak sambil 

berkata, Kamu kira mereka terbang ke sini?” 

Sebelum selesai bicara, tibatiba terdengar suara gemuruh balingbaling dari langit

Mereka menoleh ke atas, lalu melihat beberapa helikopter terbang ke sini

Tibatiba, seorang preman berlari ke depan Jinto dengan ekspresi pucat

Tuan Jinto, teman kita yang berada di luar vila bilang kalau dia melihat kendaraan tempur lapis 

baja milik Korps Taring Harimau masuk ke dalam.” 

Jinto selalu berhatihati, sehingga bisa hidup sampai sekarang

Jinto meninggalkan seseorang untuk berjaga di luar. Kalau menemukan ada yang salah, orang itu 

akan segera melaporkannya

Kamu benarbenar bisa mendatangkan Korps Taring Harimau?” 

Jinto menatap Ardika dengan gemetar, tapi Ardika tidak menjawab

Sambil menggertakkan gigi, Jinto pun berkata, Ayo pergi!” 

Selesai berkata, Jinto segera meninggalkan tempat ini bersama seratusan anak buah

Pergi

1/3 

+15 BONUS 

Desi teringat dengan Draco yang datang mencari Ardika tadi pagi. Draco memang sangat hebat

dia bisa menendang orang hingga terpental ke danau 

Tadi pagi, untungnya ada Draco yang bisa mengusir beberapa orang itu

Namun, Draco sudah pergi. Sekarang, vila ini hanya tersisa mereka sendiri

Tua bangka, bukankah kalian disuruh pindah? Kenapa masih belum pindah?” 

Bambang berjalan mendekat dengan sikap yang sombong

Lengannya yang dipatahkan oleh Draco sudah dipasang gips

Sambil berkata, dia mengangkat lengan satu lagi untuk menampar Desi

Kalau kamu menamparnya, aku jamin kali ini yang patah bukan lenganmu, melainkan lehermu.” 

Pada saat ini, Ardika berjalan keluar

Bambang yang ketakutan langsung menarik kembali tangannya

Dia menoleh ke arah Ardika, lalu diamdiam memperhatikan belakangnya. Ketika tidak melihat 

bocah yang mengenakan kacamata, Bambang pun menghela napas lega

Sayang, bawa Ibu masuk.” 

Ardika tidak lagi memedulikannya. Dia menyuruh Luna kemari karena Desi sudah ketakutan

Hatihati, jangan dilawan. Kalau nggak bisa, kita pindah saja.” 

Setelah berbisik kepada Ardika, Luna segera membawa Desi masuk ke dalam vila

Huh! Hebat sekali kamu. Di hadapan Jinto Yerima, beraninya kamu bilang ingin membunuh 

anak buahku?” 

Diikuti suara yang terdengar dingin dan kejam, para preman segera mundur ke kedua sisi

Jinto berjalan keluar

Kamu Ardika, ya? Bambang sudah menyuruh kalian pindah, kenapa nggak pindah?” 

Saat berbicara, kedua gigi depan yang terbuat dari emas tampak menarik perhatian

Lalu, Jinto melanjutkan dengan ekspresi masam, Apakah seratus anak buahku ini harus 

menghancurkan vila kalian, kemudian mematahkan kakimu, kamu baru mau pindah?” 

Ardika tidak menjawabnya, tetapi malah mengeluarkan ponsel

Di mana orang Korps Taring Harimau? Kenapa belum sampai? Suruh mereka segera datang ke 

Vila Cakrawala.” 

2/3 

*IS BONUS 

Memangnya kalian bisa datang dan pergi seenak kalian

Ardika mendengus dingin sambil meletakkan tangan di punggungnya

Tibatiba, tali dilempar keluar dari helikopter, kemudian satu per satu prajurit bersenjata lengkap 

turun dengan cepat

Jinto dan anak buahnya segera berlari, tetapi mereka juga melihat kendaraan tempur lapis baja yang muncul di depan mata

Melihat kendaraan tempur seperti itu, mereka pasti akan mati kalau terlindas

Tuan Jinto, kita lewat air saja. Tadi pagi, kami juga dipaksa loncat ke danau dan berenang pulang

Mendengar ucapan Bambang, Jinto langsung melihat ke arah danau

Di musim hujan seperti ini, Jinto yang sudah tua mana sanggup loncat ke danau

Jangan ragu lagi, Tuan Jinto. Kalau terlambat, kita nggak akan bisa pergi.‘ 

Bambang mendesaknya dengan panik

Sambil menggertakkan gigi, Jinto segera berlari ke arah danau bersama anak buahnya

Brem

Pada saat ini, sebuah kapal berwarna hijau militer muncul di atas danau. Di atas kapal juga 

berdiri banyak prajurit bersenjata lengkap

Udara, darat dan laut sudah dipenuhi oleh militer. Mereka tidak bisa kabur lagi

Jinto langsung putus asa

Jinto segera mengajak seratusan anak buahnya untuk berjongkok dan menutupi kepala mereka

Dia menatap Korps Taring Harimau dengan gemetar

Tak lama kemudian, dia melihat Abdul Haris, kapten Korps Taring Harimau

Abdul berjalan ke hadapan Ardika dengan cepat. Setelah itu, dia langsung memberi hormat dan 

menatap Ardika dengan tatapan penuh semangat

Abdul Haris, kapten Korps Taring Harimau datang melapor!” 

Abdul adalah dewa pelindung di hati masyarakat Kota Banyuli.

Namun, Dewa Perang Ardika merupakan idolanya

Melihat Abdul memberi hormat kepada Ardika, Jinto langsung terkejut

Dia menatap Ardika dengan tatapan takut serta tubuh yang gemetar

2/3 

+15 BONUS 

Siapa sebenarnya Ardika ini

Kenapa kapten Korps Taring Harimau bahkan begitu menghormatinya

Setelah memapah Desi untuk duduk di atas sofa, Luna juga kebetulan melihat adegan yang 

mencengangkan itu

Dia memiliki pertanyaan yang sama dengan Jinto

Luna berjalan ke samping Ardika sambil berbisik, Ardika, kamu yang memanggil orangorang 

ini?” 

Ya.” 

Ardika mengangguk

Luna langsung bengong dan membelalakkan kedua matanya

Ardika ternyata sanggup memanggil Korps Taring Harimau

Siapa sebenarnya suaminya ini

3/3 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset