Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 468

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 468

Bab 468 Pergi Berceral 

Saat menerima panggilan telepon dari Desi, Ardika baru kembali ke kediaman mewah Draco yang bersebelahan dengan kediaman mewahnya

Dia sangat senang karena Desi berinisiatif meneleponnya dan memintanya pulang ke rumah

Dia mengira amarah ibu mertuanya itu sudah mereda

Jadi, dia bergegas meninggalkan kediaman mewah Draco dan pulang ke rumah

Ibu, aku pulang! Apa kalian sudah makan? Kalau belum, aku akan masak untuk kalian!kata Ardika dengan senang. Dia juga menyapa Amanda sekeluarga dengan ramah

Siapa sangka, Amanda sekeluarga bahkan tidak meliriknya sama sekali

Di saat seperti ini, makan apaan lagi? Kamu dan Luna pergi ke kantor catatan sipil terlebih dahulu. Mengenai hal lainnya, nanti kita baru bicarakan lagi. Aku akan menemani kalian ke sana!” 

Kebetulan, Desi baru turun dari lantai atas dengan membawa sebuah kantong dokumen. Kemudian, dia langsung menyodorkan kantong dokumen itu kepada Ardika

Luna bertanya dengan bingung. Ibu, untuk apa kita pergi ke kantor catatan sipil?” 

Sementara itu, Ardika hanya memasang ekspresi muram tanpa berbicara

Dia melihat ada surat pernikahan, kartu tanda penduduk dan yang lainnya di dalam kantong dokumen. Dia sudah mengerti maksud Desi

Ditambah lagi, begitu dia kembali ke Kota Banyuli, dia sudah menerima laporan dari Jesika mengenal Grup Lautan Berlian. Jadi, tidak sulit baginya untuk menebak alasan Desi melakukan semua hal ini

Untuk apa lagi? Tentu saja untuk mengurus perceraian kalian secara resmi!kata Desi sambil 

memelototi putrinya

Luna langsung paham maksud ibunya. Desi takut Ardika menyeret keluarga mereka dalam masalah, jadi tergesagesa memintanya untuk bercerai dengan Ardika, agar keluarga mereka tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Ardika

Saking kesalnya, Luna mengentakkan kakinya dan berkata, Ibu, saat berada di Kota Serambi, aku sudah mengatakan dengan sangat jelas, aku nggak akan bercerai! Jangan harap aku akan pergi ke kantor 

catatan sipil!” 

Keputusan nggak ada di tanganmu.” 

Desi tahu putrinya sangat keras kepala, dia tidak berencana untuk membujuk putrinya lagi

Dia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan berkata dengan memasang ekspresi muram

123 

Ardika, coba kamu katakan, apa kamu bersedia menghadapi masalah sendirian atau menyeret Luna dalam masalahmu?” 

Ardika berkata dengan tegas, Selama Luna baikbaik saja seumur hidup, biarpun aku harus menghadapi semua masalah di dunia ini sendirian, aku bersedia!” 

Mata Luna langsung memerah, dia berkata, Ardika, Jangan berbicara sembarangan….” 

Diam kamu!” 

Desi langsung menyela putrinya, lalu mengalihkan pandangannya ke arah Ardika lagi dan berkata,Kalau begitu, kamu sudah mengerti maksudku, kan? Kamu bawa Luna ke kantor catatan sipil sekarang 

juga.” 

Ibu, sudah kubilang aku akan segera menyelesaikan masalah Grup Lautan Berlian, nggak akan terjadi apa pun pada keluarga kita.” 

Ardika menggelengkan kepalanya dan berkata, Adapun mengenai bercerai dengan Luna, hal seperti itu sama sekali nggak perlu dilakukan.” 

Apa kamu pikir aku akan memercayai omong kosongmu itu?” 

Desi mendengus, lalu menunjuk ke arah pintu dan berkata, Kalau kamu adalah seorang pria sejati, bawa Luna ke kantor catatan sipil sekarang juga. Kalau nggak, aku akan memutuskan hubunganku dengan 

Luna!” 

Ibu, bagaimana Ibu bisa 

Luna menatap ibunya dengan tatapan tidak percaya

Dia sama sekali tidak berani memercayai bahwa demi memaksa dirinya bercerai dengan Ardika, ibunya bahkan bisa melontarkan katakata kejam seperti itu

Desi menggertakkan giginya dan berkata dengan kejam, Luna, jangan salahkan aku. Aku adalah kepala keluarga ini. Dalam melakukan apa pun, aku harus mempertimbangkan kebaikan semua orang terlebih dahulu. Kalau kamu tetap bersikeras mempertahankan hubunganmu dengan Ardika, kamu hanya akan mencelakai kami, mencelakai Handoko ….” 

Mendengar ucapan ibunya, hati Luna hancur berkepingkeping

Dia tidak rela kehilangan keluarganya, tetapi dia juga tidak rela kehilangan Ardika

Jelasjelas Ardika adalah orang yang tidak bersalah, mengapa semua masalah harus dia pikul sendirian? Nggak perlu katakan lagi, aku akan membawa Luna ke kantor catatan sipil” 

Tanpa menunggu Desi menyelesaikan kalimatnya, Ardika langsung membuka mulutnya untuk menyela 

wanita paruh baya itu

Kemudian, dia melirik Luna dan berkata, Aku akan membawa mobil ke sini dan menunggumu di luar.” 

+15 NOUS 

Selesai berbicara, dia berjalan keluar dari rumah dengan membawa kantong dokumen yang berisikan surat pernikahan, kartu tanda penduduk dan lain sebagainya

Namun, setelah berada di luar, Ardika langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Jesika

Dia tidak mungkin bercerai dengan Luna

Tadi, dia menyetujui permintaan Desi hanya demi menenangkan wanita paruh baya itu

Kalau tidak, dengan kepribadian Desi, hari ini wanita paruh baya itu pasti akan membuat keributan besar

Pak Ardika.” 

Sesaat kemudian, terdengar suara penuh hormat Jesika dari ujung telepon

Ibu mertuaku terus mendesakku dan Luna untuk mengurus perceraian kami. Kami akan segera ke kantor catatan sipil.” 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset