Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 500

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 500

Bab 500 Membeli Sebuah Jam Tangan 

Kalau dibandingkan saat meninggalkan vila mereka tampak tidak bersemangat dan menundukkani kepala mereka, saat anggota Keluarga Basagita kembali lagi, mereka tampak arogan dan memelototi Ardika sambil tertawa dingin

Namun, berbeda dari yang mereka bayangkan, mereka sama sekali tidak melihat tandatanda kepanikan dari diri Ardika

Oh? Memangnya kenapa kalau Draco pergi ke Gedung Glori?tanya Ardika dengan ekspresi tenang

Ardika, di saat seperti ini, kamu masih nggak berani mengakui apa yang telah kamu lakukan?!” 

Wulan mendongak dan berkata, Kulihat kamu hanya meminjam kekuatan Komandan saja. Kamu pasti membual dengan mengatakan Komandan adalah tetanggamu. Karena itulah, Grup Lautan Berlian baru menyetujui permintaanmu.” 

Kalau bukan karena kebetulan hari ini Komandan Draco berada di sana, mungkin saja kamu sudah didesak untuk bunuh diri oleh mereka!” 

Sekelompok anggota Keluarga Basagita kembali menunjukkan sikap arogan mereka

Bahkan, Tuan Besar Basagita juga berkata dengan gigi terkatup. Kamu benarbenar merupakan seorang pecundang! Selain menipu, kamu sama sekali nggak punya kemampuan apa pun!” 

Dia mengingat sebelumnya dia berlutut di hadapan Bromo dan yang lainnya sambil menampar dirinya sendiri saking ketakutannya, lalu melihat Bromo dan yang lainnya berlutut di hadapan Ardika

Tuan Besar Basagita yang merasa malu setengah mati benarbenar berharap idiot di hadapannya ini mati secepatnya

Luna, sebaiknya kamu segera bercerai dengan pecundang ini! Terlepas dari apakah kamu bercerai atau nggak, aku nggak akan mengakui pecundang ini sebagai suamimu!” 

Setelah melontarkan katakata itu dengan tajam, Tuan Besar Basagita langsung berbalik dan pergi

Dasar pecundang! Kenapa kamu nggak mati saja?!” 

Cepat bercerailah! Jangan membuat Keluarga Basagita malu karena kamu!” 

Orangorang lainnya juga melontarkan katakata ejekan dan sindiran kepada Ardika sebelum pergi

Mereka memang sengaja kembali untuk mempermalukan Ardika, seolaholah merasa hanya dengan cara seperti ini, mereka baru bisa merasakan sedikit pencapaian

Kalian makan mi saja, ya. Aku nggak selera makan.” 

Tibatiba, Desi meletakkan gelas airnya, lalu naik ke lantai atas tanpa menoleh ke belakang

Ucapan Tuan Besar Basagita dan yang lainnya memberi pukulan yang sangat besar baginya

Vila Cakrawala yang tadinya dipenuhi dengan suara canda dan tawa menjadi hening kembali

Luna menghibur Ardika, Ardika, kamu nggak perlu memedulikan omongan mereka. Terlepas dari kamu membual atau nggak, paling nggak masalah keluarga kita sudah terselesaikan

Ardika memang ingin memberi sedikit penjelasan kepada Luna

Adapun mengenai anggota Keluarga Basagita, dia merasa sangat malas untuk memberi mereka penjelasan

Namun, setelah mendengar ucapan Luna, dia tertawa dan berkata, Sayang, aku akan mendengar ucapanmu.” 

Akhirnya, masalah Grup Lautan Berlian terselesaikan juga

Malam harinya, Tina secara khusus mengunjungi Vila Cakrawala dengan membawa hadiahhadiah dalam bungkusan kecil dan bungkusan besar

Dia secara khusus datang untuk mengungkapkan rasa terima kasihnya

Paman, Bibi, Bibi Amanda, aku benarbenar minta maaf atas kejadian di Hotel Puritama hari itu. Saat itu, aku sudah mengganggu acara kumpul keluarga kalian.” 

Tina mengeluarkan hadiah yang dipilihnya secara khusus, lalu membagikannya kepada Jacky, Desi dan Amanda

Tina, semuanya sudah berlalu, nggak perlu diungkit lagi.” 

Desi sudah menganggap Tina seperti 

ragu

Putrinya sendiri. Dia langsung menerima hadiah dari Tina tanpa 

Akhirnya, seulas senyum tipis tersungging di wajahnya yang tampak muram,sepanjang sore

Tina juga membagikan hadiah kepada Handoko, Futari dan Hariyo. Kemudian, dia baru menyodorkan sebuah jam tangan mekanik kepada Ardika

Ini untukku?” 

Ekspresi sedikit tidak percaya tampak jelas di wajah Ardika

Eh? Apa matahari sudah terbit dari barat? Kenapa wanita ini memberiku hadiah?!” 

Tina mengerutkan keningnya

Awalnya dia memang ingin menyampaikan permintaan maaf kepada Ardika

Bagaimanapun juga, kali ini dia sudah memfitnah Ardika dalam kasus Alden

+15 BONUS 

Tidak hanya itu, Ardika juga yang tidak memperingatkan Alden mengenai kondisi kesehatannya

Setelah mendengar peringatan dari Ardika, Alden baru mulai waspada, mengundang Dokter Genius Vrenzent untuk memeriksa kondisi kesehatannya dan berhasil menyelamatkan nyawanya sendiri

Boleh dibilang, Ardika yang telah menyelamatkan nyawa Alden

Namun, saat melihat Ardika, secara naluriah dia merasa tidak suka pada pria itu

Karena itulah, dia memasang ekspresi muram seperti biasa dan berkata dengan nada seolah sedang mengajari Ardika, Sebuah jam tangan yang bagus bisa menunjukkan harga diri seorang pria. Lihatlah kamu ini, sebuah jam tangan pun kamu nggak punya dan nggak pernah memperhatikan penampilanmu.” 

Jam tangan ini untukmu. Saat bersama Luna, pakailah! Jangan membuatnya malu!” 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset