Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 578

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 578

Bab 578 Kasus dengan Tuduhan Menyabotase Pernikahan Militer 

Apa? Kasus dengan tuduhan menyabotase pernikahan militer? Siapa yang sudah menyabotase pernikahan militer?!” 

Aditia dan Winda benarbenar tercengang

Kalau mereka disebut terlibat dalam kasus dengan tuduhan perselingkuhan dan tinggal bersama secara ilegal, mereka bisa terima

Lagi pula, kasus seperti itu tidak akan dijatuhi vonis hukuman

Namun, kasus menyabotase pernikahan militer adalah kasus yang sangat berat

Tibatiba, seolaholah menyadari sesuatu hal, Aditia langsung memelototi Lucien dan berkata, Lucien! Dasar bajingan! Kamu pasti memalsukan identitasmu untuk menjebak kami, kan?!” 

Pasti Ardika si tukang mengelabui orang lain itu yang mengajarimu, kan?!” 

Hal pertama yang terlintas dalam benaknya adalah, di bawah arahan Ardika, Lucien memalsukan identitasnya sebagai anggota tim tempur

Winda juga berkata dengan nada melengking, Pak, Lucien sama sekali bukan anggota tim tempur! Dia pasti sudah membohongi kalian, kan?!” 

Anggota tim tempur itu berkata dengan dingin, Kami sudah melakukan pemeriksaan dengan saksama. Pak Lucien adalah anggota tim tempur kami.” 

Nggak mungkin! Itu adalah hal yang mustahill Dua tahun yang lalu, kaki Lucien sudah patah! Bagaimana mungkin pecundang sepertinya adalah anggota tim tempur? Dia pasti sudah memalsukan. bukti! Coba kalian selidiki lagi dengan teliti!kata Winda dengan volume suara tinggi

Dasar wanita jalang! Buka mata sialanmu itu besarbesar dan lihat baikbaik apakah aku adalah pecundang seperti yang kamu katakan!” 

Tibatiba, Lucien mengeluarkan sebuah kartu tanda pengenal dan melemparkannya ke wajah Winda

Tanpa memedulikan rasa sakit di wajahnya, Winda segera mengambil kartu tanda pengenal itu dan 

melihatnya

Aditia juga ikut melihat

Nama: Lucien Lukito.” 

+16 BONUS 

Tempat Bekerja: Departemen Peralatan tim tempur Kota Banyuli.” 

Posisi: Peneliti Senior (Tingkat Wakil Kepala).” 

Jabatan: Letnan Kolonel spesialis teknologi.” 

Kemampuan 

meneliti Lucien sangat baik, artikelartikel yang ditulisnya juga bukan artikelartikel biasa

Walaupun dia direkrut secara khusus ke laboratorium peralatan tim tempur Kota Banyuli, tetapi kemampuan dan kualifikasi yang dimilikinya juga sudah cukup baginya untuk menduduki posisi peneliti tingkat wakil kepala departemen

Posisi dan jabatan yang diraihnya berdasarkan kemampuannya sendiri, bukan atas bantuan orang lain

Melihat stempel di kartu tanda pengenal Lucien, Aditia dan Winda tahu pria itu tidak mungkin 

memalsukan identitas

Ekspresi mereka langsung berubah menjadi pucat pasi

Mereka sama sekali tidak berani memercayai kenyataan bahwa hanya dalam kurun waktu satu malam saja, Lucien sudah menjadi anggota tim tempur, bahkan memiliki posisi dan jabatan yang tinggi

Mustahil! Bagaimana mungkin hal seperti ini terjadi 

Pertahanan mental kedua orang itu benarbenar sudah hancur

Tibatiba, Winda mendongak dan berteriak dengan terisak, Lucien, aku bersalah, aku benarbenar sudah menyadari kesalahanku. Kita berbaikan, ya?” 

Rasa senang menyelimuti hati Lucien, dia berkata dengan tegas, Winda, sudah terlambat untuk menyesal sekarang. Nanti aku akan mengurus perceraian denganmu

Dulu, dia masih bisa sabar menghadapi amarah dan pukulan dari Winda

Namun, perselingkuhan Winda dengan Aditia benarbenar sangat menyakiti hatinya

Setiap pria normal tidak akan bisa menerima kenyataan istri sendiri melakukan hubungan suami istri 

dengan pria lain

Winda berkata dengan nada memelas, Kalau begitu, Lucien, bisakah kamu melepaskanku sekali ini 

saja? Bagaimanapun juga, kita pernah menjadi suami istri

Hati Lucien melunak. Namun, begitu mengingat kejadian yang sudah berlalu, dia berkata dengan dingin

Apa sebelumnya kamu pernah melepaskanku walau sekali saja?” 

Setelah mendengar ucapan Lucien, Winda langsung terjatuh lemas ke lantai

Tanpa melirik wanita itu sama sekali, Lucien mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan berkata, Pák Ardika, terima kasih! Terima kasih karena telah memberiku kesempatan untuk mendapatkan kembali harga diriku sebagai manusia!” 

Aditia menatap Ardika dengan tatapan terkejut

Dia menyadari makna tersirat dari ucapan Lucien

Semua yang Lucien miliki saat ini adalah pemberian Ardika

Brak!” 

Tibatiba, Aditia berlutut dan berkata, Pak Ardika, aku sudah bersalah. Aku benarbenar menyesal. Aku benarbenar bersalah pada Pak Delvin saat itu. Dia melompat dari gedung demi menyelamatkan nyawa kami. Tapi, kami malah mengkhianatinya. Kami benarbenar bukan manusia!” 

Selesai berbicara, dia langsung mengangkat lengannya dan melayangkan tamparan demi tamparan ke wajahnya sendiri

Saat ini, katakatanya pada Ardika tadi terjadi pada dirinya sendiri

Ardika melambaikan tangannya dan berkata, Bawa dia pergi. Besok adalah hari peringatan kematian sahabatku. Bawa dia kemari lagi untuk memberikan penghormatan kepada sahabatku.” 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset