Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 592

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 592

Bab 592 Penjagaan Ketat di Seluruh Kota 

Untuk memastikan keselamatan Dewa Perang, area udara di sekitar lokasi sudah ditetapkan sebagai area larangan terbang untuk sementara waktu. Setiap saat, ada helikopter yang dilengkapi senjata lengkap yang melakukan patroli

Danau Pelarum yang terhubung dengan sungaisungai di Kota Banyuli juga dijaga dengan ketat oleh anggota yang dilengkapi dengan peralatan menyelam

Air, darat, udara, bahkan seluruh Kota Banyuli telah dijaga dengan ketat

Kediaman Wali Kota Banyuli juga menerima perintah darurat militer dari atasan

Mulai sekarang, anggota yang dikerahkan oleh kantor polisi pusat harus melakukan penjagaan ketat selama dua puluh empat jam penuh.” 

Tuan Dewa Perang sudah melakukan kontribusi yang sangat besar. Kekuatan dari luar perbatasan yang ingin menyingkirkannya juga sangat banyak.” 

Penjagaan ketat di seluruh kota nggak hanya ditujukan untuk menjaga keselamatan Tuan Dewa Perang, melainkan juga untuk melindungi penduduk Kota Banyuli!” 

Ridwan, Wali Kota Banyuli, menyampaikan perintah tugas kepada para bawahannya di Kediaman Wali 

Kota dengan sangat tegas

Penjagaan ketat terhadap Vila Pelarum membuat Keluarga Hamdani dan Keluarga Santosa tercengang

Tiga keluarga besar adalah satu kesatuan

Sekarang dua keluarga lainnya tidak hanya menempati posisi yang lebih rendah dibandingkan Keluarga Lukito, bahkan anggota keluarga dari dua keluarga besar yang bisa menghadiri acara peresmian jabatan 

besok juga sangat terbatas

Walaupun dua keluarga itu juga sudah membeli tiket masuk acara, tetapi sesuai peraturan yang berlaku, mereka hanya bisa membawa sekitar dua hingga tiga anggota keluarga mereka

Di sisi lain, karena Keluarga Lukito adalah pemilik lokasi acara, seluruh anggota Keluarga Lukito bisa 

menghadiri acara peresmian jabatan besok

Karena itulah, Keluarga Hamdani dan Keluarga Santosa secara khusus mengirim orang untuk menemui 

Doni di Vila Cakrawala dengan membawa hadiah

Mereka meminta bantuan Doni untuk menyampaikan kepada atasannya di tim tempur untuk 

mengizinkan seluruh Keluarga Hamdani dan seluruh Keluarga Santosa untuk masuk ke Vila Pelarum

Awalnya, Doni mengira dirinya sudah terseret dalam kasus Ardika dan menyinggung tiga keluarga besar

Kini, melihat tiga keluarga besar memohon bantuannya, tentu saja dia sangat bangga

Oke, aku akan menanyakan kepada atasanku terlebih dahulu.” 

Dia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi anggota tim tempur Kota Banyuli yang bertugas sebagai penanggung jawab umum acara peresmian jabatan besok

Orang tersebut adalah anggota dari Kediaman Komandan

Nggak bisa, itu nggak sesuai dengan peraturan. Menurut peraturan yang berlaku, setiap pemegang tiket masuk hanya bisa membawa dua hingga tiga orang, nggak bisa lebih.” 

Welihat sejumlah hadiah mahal yang dibawakan oleh dua keluarga besar untuknya, Doni enggan menyerah begitu saja. Dia berkata, Apa kamu benarbenar nggak bisa membantu mereka?” 

Kalau aku membantu mereka dengan memberi mereka izin masuk lalu terjadi sesuatu di acara, siapa yang akan membantuku

Penanggung jawab itu tetap enggan memberi izin

Tepat pada saat Doni dan utusan Keluarga Hamdani serta Keluarga Santosa merasa sangat kecewa, kebetulan Ardika baru pulang dan mendengar pembicaraan mereka

Dia berkata dengan volume suara tinggi, Oh ya, bisabisanya aku lupa. Besok seluruh anggota tiga keluarga besar harus hadir dalam acara peringatan kematian Delvin, nggak boleh kurang satu orang pun

Doni memelototi Ardika dan berkata, Dasar idiot! Tutup mulutmu!” 

Utusan Keluarga Hamdani dan Keluarga Santosa juga menatapnya dengan tatapan marah dan berkata.” 

Kamu benarbenar cari mati!

Pak Doni, maaf, aku tarik kembali ucapanku tadi.” 

Tepat pada saat ini, terdengar suara penanggung jawab yang sedikit ketakutan di ujung telepon. Kamu beri tahu utusan Keluarga Hamdani dan Keluarga Santosa, besok mereka semua harus pergi ke Vila 

Pelarum!” 

Ah?” 

Doni tertegun sejenak, dia menatap Ardika dengan lekat

Eh? Apa semua ucapan idiot itu benarbenar bisa menjadi kenyataan?‘ 

Tadi penanggung jawab itu jelasjelas enggan untuk memberi izin, tetapi dia tibatiba saja menarik kembali ucapannya

Terima kasih, Pak Doni! Terima kasih, Pak Doni!” 

Sementara itu, utusan dari Keluarga Hamdani dan Keluarga Santosa juga tidak berpikir banyak. Mereka menyampaikan rasa terima kasih mereka pada Doni dengan senang.. 

Mereka mengira penanggung jawab acara besok berubah pikiran karena mempertimbangkan Doni

Setelah meninggalkan hadiahhadiah yang mereka bawa untuk Doni di Vila Cakrawala, mereka bergegas kembali ke kediaman Keluarga Hamdani dan kediaman Keluarga Santosa

Mendengar kabar baik tersebut, tentu saja dua keluarga besar sangat senang

Bahkan anggota keluarga dua keluarga besar yang berada di luar provinsi juga segera membeli tiket pesawat, bergegas untuk kembali ke Kota Banyuli

Pada akhirnya, Doni sendiri juga mengira penanggung jawab acara berubah pikiran karena mempertimbangkannya

Hal itu membuatnya makin arogan

Sesaat kemudian, Ferdi, Wakil Kapten tim tempur Provinsi Denpapan sekaligus atasan Doni 

menghubungi Doni dan, meminta Doni untuk mewakili dirinya menghadiri acara peresmian jabatan 

besok.

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset