Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 67

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 67

Bab 67 Dia Tidak Pantas Meminum Anggur dari Istriku 

+15 BONUS 

Ardika terhibur oleh omongannya. Jadi, selain seratus kilogram daging di tubuhmu, kamu nggak punya benda lam lagi?” 

Tuan Ardika, kalau Tuan suka, mulai sekarang, lebih dari seratus kilogram daging di tubuh ini menjadi milikmu. Aku akan menuruti semua perintahmu!” 

into sangat gembira. Bekerja untuk Ardika adalah hal baik

Kamu nggak pantas” 

Tentu saja Ardika memahami niat Jinto. Dia segera menggelengkan kepalanya sambil berkata, Kalau mau aku melepaskanmu, kamu harus meninggalkan sesuatu.” 

Areka memandang Jinto dari ujung kepala sampai ujung kaki

Jinto sontak ketakutan, tetapi dia tidak berani menolak. Tuan Ardika, katakan saja. Sekalipun 

Toan menyuruhmu memotong anggota tubuhku, aku nggak akan ragu!” 

Aku nggak ingin melihat darah di hari bahagia ìnì.” 

Ardika berkata dengan tenang, Begini, gigi depanmu itu sungguh mengganggu, cabutlah.” 

Jinto tidak menyangka Ardika akan menyuruhnya mencabut gigi depannya yang terbuat dari emas Bagaimanapun, itu adalah simbolnya di dunia preman

Oke, akan kuturuti permintaan Tuan Ardika!” 

Dia menggertakkan gigi sambil melihat sekeliling, lalu dia mengambil kotrek di meja dan langsung memasukkan kotrek itu ke dalam mulut

Kedua gigi emasnya patah

Meskipun kesakitan, Jinto tetap menutup rapat mulutnya karena Ardika tidak ingin melihat 

darah 

Pergi sana” 

Ardika menendangnya pelan 

Terima kasih Tuan Ardika. Terima kasih, Tuan Ardika!” 

Janto bangkit lah pergi bersama anak buahnya 

Andika derbalik dan menemukan semua orang sedang menatapnya dengan ingling Bra pun tersenyum sambil berkata, Semuanya sudah boleh lanjut makan, masalah sudah teratasi

Semua orang kembali duduk di tempat masingmasing, tetapi tidak ada yang berani menyentuh peralatan makan 

Semuanya penasaran dengan identitas Andika 

Sebenarnya siapa orang ini? Bisabisanya preman besar seperti Jinto begitu patuh padanya 

hingga mencabut gigi emas untuknya

Sedangkan pemuda yang disebut sebagai tuan muda Keluarga Remax itu, Peter hanya diam saat ditampar Jinto 

Seseorang yang tidak mengenal Ardika bertanya dengan keras, Desi, sebenarnya pemuda ini siapanya kamu? Kenapa Tuan Jinto pun takut padanya?” 

Hanya salah paham. Tuan Jinto cukup menghargainya, lupakan saja. Ayo lanjut makan, maat

Desi masih belum mengetahui identitas Ardika

Luna berkata dengan kesal, Bu, kenapa kamu nggak mengakui bahwa Ardika adalah menantumu? Kalau bukan karena dia, pesta hari ini pasti berakhir dengan buruk. Dia sudah mengangkat harga dirimu.” 

Sombong sekali” 

Desi memelototi putrinya sambil menegur dengan pelan, Orang lain nggak tahu, apa kamu juga nggak tahu? Tuan Jinto bukan menghargainya, tetapi menghargai Pak Draco

Ardika berlagak hebat seperti ini, kamu masih saja melindunginya. Kalau kamu selalu membelanya saat dia menyinggung orang, suatu hari kamu akan mencelakai keluarga kita!” 

Luna sangat kesal

Dia tahu bahwa ibunya masih bersikeras bahwa Ardika sudah membohonginya kemarin

Jadi, dia akan mengkritik apa pun yang dilakukan oleh Ardika sekarang

Oh, ternyata mengandalkan orang lain untuk berlagak hebat. Pantas saja, Tuan Jinto begitu sombong, dia bahkan nggak menganggap Keluarga Remax, bagaimana mungkin takut padanya?” 

Peter yang berada di samping mendengar ucapan Desi, dia pun tersenyum sinis 

Luna berkata dengan nada dingin, Peter, kamu masih berani muncul di hadapan kami? Tadi siapa yang ingin mengusir kami?” 

Ekspresi Peter berubah muram

+15 BONUS 

Dia menoleh ke arah Desi sambil berkata, Bibi Desi, aku ingin meminta maaf padamu. Tadi aku ketakutan hingga nggak bisa mengendalikan diri. Tolong maafkan aku.” 

Awalnya Desi marah karena Peter telah meneriakinya, tetapi setelah mendengar penjelasan Peter, dia dapat memaklumi Peter

Peter, jangan bilang begitu. Siapa yang nggak takut dengan orang seperti Tuan Jinto? Apa wajahmu masih sakit? Apa perlu Bibi bantu kompres dengan handuk?” 

Desi bukan hanya memaafkan Peter, tetapi juga memperlakukannya dengan baik

Terima kasih, Bibi. Aku bisa mengompresnya sendiri.” 

Peter berkata dengan tenang, Aku baru saja menerima kabar dari ayahku. Setelah pesta berakhir, dia akan datang untuk meminta maaf pada Bibi secara langsung. Seharusnya dia sudah 

mendengar soal kejadian tadi.” 

Huh, nggak perlu. Ini nggak ada hubungannya dengan Keluarga Remax.” 

Desi sontak tersanjung

Dia dapat menebak alasan orang terkemuka seperti ayah Peter datang untuk meminta maaf kepadanya, pasti karena Peter menyukai Luna

Dia memang bermaksud untuk menjodohkan mereka berdua, dia segera berbalik untuk memperingatkan putrinya

Luna, saat ayahnya Peter datang nanti, kamu harus bersikap sopan. Tuangkan segelas anggur untuk Paman Baron dan suruh dia nggak usah minta maaf, nggak enak dilihat.” 

Ekspresi Luna langsung berubah muram

Saat ini, Ardika tibatiba berkata, Bu, aku khawatir Baron nggak berani menerima anggur yang 

dituangkan Luna.” 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset