Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 79

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 79

Bab 79 Akulah Orang Penting Itu 

Wah

Ucapan petugas itu mengejutkan semua orang

Semuanya langsung memandang Ardika

Baru saja, pedagang manusia ini mengatakan bahwa dia mengenal Sigit, ketua kantor polisi pusat dan menelepon dengan angkuh, sekarang Sigit sudah datang untuk menemui Erwin

Dalam kurang dari satu menit, Sigit sudah menelepon

Erwin tidak panik. Mendengar bahwa orang yang memerintahnya adalah atasannya, dia pun 

mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Sigit

*Aku Sigit, apakah Tuan Ardika berada di kantor cabang kalian? Kenapa kalian menyinggungnya?” 

Begitu panggilan tersambung, terdengar suara marah Sigit

Dia bahkan mendengar sedikit ketakutan dari suara itu

Tuan Ardika

Erwin sama sekali tidak menganggap orang yang dimaksud Sigit adalah Ardika

Saat ini, Erwin bahkan tidak tahu nama lengkap Ardika. Meskipun Livy terus memanggil Paman 

Ardika, Livy terus menangis sehingga suaranya tidak terdengar jelas

Lagi pula, bagaimana mungkin dia peduli pada ucapan seorang anak kecil

Dia berkata dengan tertekan, Pak Sigit, kami nggak menyinggung Tuan Ardika ….” 

Berengsek. Orang penting seperti Tuan Ardika sudah berada di kantor cabang kalian, kalau kamu nggak tahu, sebaiknya jangan melakukan apa pun. Aku akan segera tiba!” 

Sigit langsung mengakhiri panggilan

Ketika menerima panggilan dari Jesika, dia sedang berada di sekitar sehingga bisa segera sampai 

di sana 

Kemudian, dia mendesak sopir untuk membunyikan sirene dan melaju cepat

Setelah menutup telepon, Erwin melihat sekeliling dengan panik

Cepat, Pak Sigit bilang ada orang penting bernama Tuan Ardika yang akan datang ke sini. Dia sudah sampai di kantor kita, apa kalian melihatnya? Cepat bawa aku temui dia!“ 

Bahkan Sigit pun sangat menghormati orang penting ini

*IS BONDS 

Kalau dia bisa menyanjung orang penting ini, dia mungkin akan naik jabatan

Erwin segera memerintahkan bawahannya. Cepat cari orang itul 

Pak Erwin, saat kamu pergi menemui Tuan Ardika itu, bawalah aku.” 

Jiko pun mendekati Erwin sambil tersenyum

Erwin menepuk pundaknya. Jiko, kamu juga adalah saudara dari Departemen Perhubungan

Nggak masalah, tenang saja.” 

Mendengar pembicaraan mereka, para pejalan kaki pun penasaran

Orang penting macam apa ini? Bahkan Ketua Sigit pun datang menemuinya secara langsung

Pada saat yang sama, Jiko yang gembira pun menatap Ardika dengan dingin, Pak Erwin, kamu harus menangkap pedagang manusia ini dulu. Jangan sampai dia menghalangi jalan orang penting itu!” 

Mendengar ucapan ini, Ardika merasa konyol

Dia berkata dengan tenang, Akulah orang penting yang kalian bicarakan itu.” 

Begitu katakata ini dilontarkan, semuanya langsung tertawa

Cih, kamu itu hanya pedagang manusia rendahan. Bagaimana mungkin Pak Sigit datang untuk 

menemuimu?” 

Jiko membuang ludah dengan jijik

Cepat tangkap pedagang manusia ini agar dia nggak menghalangi jalan!” 

Aku sungguh ingin membunuh pedagang manusia ini. Sampai sekarang masih belum bertobat!” 

Para pejalan kaki pun memelototi Ardika dengan kesal

Setelah menerima telepon dari Sigit, sikap Erwin masih sama. Keraguan mereka pada identitas 

Ardika sudah lama hilang

Tangkap dia, cepat bawa pergi!” 

Erwin melambaikan tangannya dengan kesal, dia seolaholah sedang mengusir seekor lalat

Kalau pedagang manusia ini tidak ditangkap sebelum Sigit dan orang penting itu datang, bukankah dia akan dinilai tidak kompeten dalam bekerja

Huhu, jangan tangkap Paman Ardika. Jangan tangkap Paman Ardika, dia itu orang baik 

Hanya Livy yang terus menangis untuk membela Ardika, tetapi tangisannya tenggelam di tengah 

kebisingan

Dua petugas polisi menghampiri Ardika dan salah satunya ingin memborgol pergelangan 

tangannya

Huhu!” 

Saat ini, terdengar bunyi sirene dan beberapa mobil polisi melaju ke pinggir jalan

Begitu mobil berhenti, Sigit, ketua kantor pusat langsung melompat turun dari dalamnya

Melihat petugas polisi hendak memborgol Ardika, dia langsung marah

Hentikan!” 

 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset