Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 101

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 101

Bab 101 Traktir Tina Makan

Berbeda dengan nada bicaranya pada Ardika kemarin, hari ini Tina berbicara dengan nada lembut

Oke, aku traktir kamu makan.” 

Ardika juga berencana untuk pergi makan. Lagi pula, kalau sekarang dia pulang ke 

Vila Cakrawala, amarah ibu mertuanya pasti belum mereda

Jangankan membiarkannya makan bersama, dia pasti tidak akan diizinkan masuk 

ke dalam rumah

Di mana kamu sekarang? Aku akan pergi menjemputmu.

Ardika segera memberi tahu Tina lokasi dia berada saat ini. Tidak lama kemudian

Tina sudah sampai di lokasi

Dia mengendarai sebuah mobil Mercedes Benz G yang bernilai sekitar empat miliar

sehingga menarik perhatian banyak orang

Sosok wanita yang terlihat lemah dan lembut mengendarai mobil seperti itu, tentu 

saja perbedaannya sangat kontras

Di bawah tatapan kagum dan meremehkan orangorang yang berada di sekeliling 

tempat itu, Ardika menghampiri mobil tersebut dan masuk ke dalamnya

Ayo pergi.” 

Tina segera melajukan mobilnya tanpa menanyakan Ardika akan mentraktirnya 

makan di mana

Pada saat bersamaan, di dalam ruangan direktur Grup Susanto Raya

Bagaimana persiapan acara besok?”

Budi tampak duduk di atas kursinya dan melontarkan pertanyaan kepada Jenny

yang berdiri di hadapannya

Semuanya berjalan dengan lancar. Selain itu, kami juga mengundang dua orang artis terkenal, Adrian Kosasih dan Derick Limanto untuk memeriahkan acara besok

1/4 

+15 BONUS

Mereka sudah tiba di Kota Banyuli,” kata Jenny dengan penuh semangat

Dalam persiapan acara kali ini, dia memiliki kesempatan untuk menunjukkan 

kemampuannya

Ke depannya, setelah memberikan keturunan kepada Keluarga Susanto dan menduduki posisinya dengan kokoh, bukan tidak mungkin dia bisa menguasai Grup 

Susanto Raya.

Bagaimana tanggapan keluargakeluarga kaya lainnya?” tanya Budi

Keluarga kaya kelas satu dan dua menyatakan mereka akan turut hadir dalam 

acara ini. Tapi, tiga keluarga kaya yang menduduki posisi puncak dan Grup Lautan 

Berlian menolak undangan kita

” 

Setelah terdiam sejenak, Jenny berkata dengan hatihati, Presdir Grup Lautan 

Berlian, Alden Haryo, bahkan mengatakan kamu sudah menganggap remeh 

kemampuan Tuan Henry. Dia juga bilang kamu nggak tahu diri dengan

memprovokasi Grup Sentosa Jaya.” 

Begitu mendengar ucapan wanita itu, Budi langsung 

berubah menjadi sangat masam

endengus, ekspresinya 

Alden hanya seorang kepala preman yang masa jayanya sudah lewat. Beraninya dia 

mengomentari apa yang kulakukan, nggak perlu memedulikannya!” 

Sekarang dia sudah berhasil menaklukkan para kepala preman dan menyebut 

dirinya sendiri sebagai raja preman Kota Banyuli, jadi wajar saja dia begitu arogan

Alden yang merupakan raja preman terdahulu sama sekali bukan apaapa baginya

Namun, Grup Lautan Berlian memang luar biasa kuat, sedangkan Alden sendiri juga 

terkenal sebagai sosok yang sulit tertebak

Dia tidak mungkin hanya sepatah dua patah kata ini membalas dendam kepada 

sosok seperti itu

Sebaiknya mereka tidak saling memprovokasi satu sama lain

Selain Alden, penolakan dari beberapa keluarga di Kota Banyuli itu membuatnyà 

kesal.

2/4 

Mungkin karena tidak lama lagi Keluarga Susanto akan mencapai posisi yang setara 

dengan beberapa keluarga itu, sehingga mereka mulai tidak puas padanya

Huh, walau nggak puas denganku, memang mereka bisa apa? Lagi pula

pendukungku adalah Keluarga Mahasura!

Budi hanya mendengus tanpa memedulikan hal itu lagi

Biarpun mereka tidak puas padanya, mereka juga tidak bisa menyangkal fakta 

bahwa tidak lama lagi posisi Keluarga Susanto akan setara dengan posisi keluarga 

mereka

Di sisi lain

Tina yang sedang membawa Ardika bersamanya menghentikan mobilnya di depan 

pintu masuk Hotel Puritama

makan di tempat ini

Beberapa hari yang lalu, Keluarga Remax baru menyerahkan tempat ini padanya 

sebagai wujud permintaan maaf

Ardika tidak menyangka Tina akan memintanya untuk trake

Bagaimana? Apa kamu takut aku memintamu untuk mentraktirku di hotel mewah 

seperti ini? Semua restoran di sini adalah restoran barat. Ratarata pengeluaran 

makan per orangnya sebesar beberapa juta. Kalau pesan makanan yang agak mahal, harganya bisa mencapai belasan hingga puluhan juta. Bagaimana kalau kita makan 

di tempat lain?” 

Melihat Ardika tertegun, Tina sengaja menggodanya

Melihat ekspresi Ardika saat ini, dia merasa sangat puas

Beberapa juta? Oh, nggak mahal. Ayo masuk.” 

Ardika segera membuka pintu dan keluar dari mobil

Tina mengerutkan keningnya. Sepertinya Ardika diamdiam punya tabungan 

sendiri? Kalau nggak, bagaimana mungkin dia yang setiap hari hanya mengerjakan 

pekerjaan rumah dan nggak bekerja bisa punya uang?‘ 

Setelah mendengus, Tina juga keluar dari mobilnya. Nanti aku akan memesan 

 

makanan yang lebih mahal Hari ini, aku akan membuatnya memohon padaku 

untuk membantunya membayar tagihan makanan. Setelah itu aku akan 

menggunakan alasan ini untuk memaksanya bercerai dengan Luna!‘ 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset