Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 104

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 104

Bab 104 Pasukan Khusus Serigala

Ardika tidak menyangka, dia akan diusir ketika sedang makan di sebuah restoran dalam hotel miliknya sendiri.

“Apa kamu nggak lihat aku sedang makan? Kenapa aku harus keluar sekarang?”

Dia tetap duduk tenang di sana, bahkan dia sama sekali tidak mendongak untuk

melihat lawan bicaranya.

“Huh, siapa tahu kamu benar-benar sedang makan atau sedang berpura-pura

makan?”

Petugas keamanan itu memelototi Ardika dan menunjukkan ekspresi arogan.

Mereka berasal dari sebuah perusahaan yang khusus bergerak di bidang keamanan.

artis. Biasanya, mereka sering menerima tugas untuk melindungi para

Terutama artis papan atas seperti Adrian dan Derick, penggemar mereka sangatlah

banyak.

Bahkan, beberapa penggemar fanatik akan berusaha keras mengetahui rute penerbangan, hotel tempat tinggal dan informasi lainnya tentang idola mereka.

Kemudian, mereka akan memesan tiket penerbangan dan hotel jauh-jauh hari

hanya demi melihat idola mereka dalam jarak dekat.

Bahkan, beberapa di antara mereka sampai mengganggu kehidupan pribadi idola

mereka.

Selain penggemar fanatik, para artis sangat membenci orang-orang yang mungkin akan membahayakan keselamatan mereka.

Saat ini, Ardika sedang makan seorang diri di dalam restoran. Tentu saja dia langsung menjadi target yang paling dicurigai oleh petugas keamanan.

“Apa kamu sudah tuli? Cepat pergi dari sini! Sebentar lagi ada artis yang akan

menginap di hotel ini, kami harus segera mengosongkan tempat ini!”

Melihat Ardika tetap duduk di tempat dan tidak bergerak, emosi petugas keamanan

 

itu sudah mulai tersulut dan melontarkan kata-kata kasar.

Ardika berkata dengan ekspresi dingin, “Aku hanya sedang duduk makan di sini,

apa hubungannya dengan kedatangan artis? Apa artis harus mendapat perlakuan

khusus? Hanya menginap di hotel saja, orang-orang lain harus diusir?”

Tadi, saat Manajer Hendy menawarkan untuk mengosongkan tempat itu, dia langsung menolak tawaran tersebut.

Bahkan, dia yang merupakan pemilik hotel ini saja tidak meminta diperlakukan

secara khusus, kenapa pula artis harus diperlakukan secara khusus?

“Artis memang harus mendapat perlakukan khusus. Hari ini ada dua artis papan

atas yang akan menginap di hotel ini. Masing-masing di antara mereka memiliki

puluhan juta penggemar. Hanya menghadiri acara sekali saja, penghasilan mereka

jauh lebih banyak dibandingkan penghasilanmu selama sepuluh tahun. Mereka

pantas mendapat perlakuan khusus!”

Selesai berbicara, petugas keamanan itu mendengus.

Melihat Ardika tetap tidak bergerak, dia makin mencurigai pria itu ada motif

tersembunyi.

Kemudian, dia segera mengeluarkan walkie-talkienya dan berkata, “Di sini ada seorang pria yang mencurigakan, cepat ke sini!”

Saat ini, para pelanggan restoran lainnya sudah diusir, hanya tersisa Ardika seorang

diri di sini.

Karena itulah, para petugas keamanan segera mengepungnya.

“Kita harus segera memblokade hotel ini agar kedua artis yang sedang menunggu di

mobil bisa segera masuk. Kalau nggak, makin lama makin banyak orang yang

berkerumun di luar. Kalau sampai terjadi sesuatu pada mereka, kita nggak akan bisa

bertanggung jawab. Jangan membuang-buang waktu kalian lagi, usir orang ini

secara paksa!”

Ketua petugas keamanan itu menatap Ardika dengan dingin sambil melambaikan

tangannya.

Melalui pergerakan mereka, beberapa petugas keamanan itu seolah akan menyeret

 

Ardika keluar secara paksa.

“Memblokade hotel? Hanya dua orang artis saja seheboh itu!”

Saking kesalnya, Ardika tertawa. Dalam sekejap, dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon Draco. “Apa Wolf sudah datang?”

“Sudah dalam perjalanan,” kata Draco.

Ardika berkata dengan suara dalam, “Aku ingin lihat kemampuan bertempur Pasukan Khusus Serigala, anggap saja sebagai pelatihan sebelum menjalankan misi besok. Aku beri dia waktu sepuluh menit untuk memblokade Hotel Puritama!”

Dia ingin menunjukkan kepada orang-orang ini seperti apa blokade yang sesungguhnya!

Para art

tidak pernah memberikan kontribusi kepada masyarakat.

Namun, begitu sampai di suatu tempat untuk menghadiri acara, hotel harus diblokade dan para pelanggan diusir begitu saja. Mereka sedang menginjak harga diri orang lain dan menganggap diri mereka pantas menerima perlakuan khusus

seperti itu.

Siapa yang menetapkan peraturan seperti itu?

“Siap laksanakan!”

Setelah memutuskan sambungan telepon, Draco segera memberi perintah kepada

Soni.

Melihat Ardika menelepon seseorang dan memberi perintah untuk memblokade hotel dengan tegas, beberapa petugas keamanan itu saling melempar pandangan.

Hanya dengan satu panggilan telepon, dia bisa memanggil satu pasukan besar?

Apa latar belakang pria ini?

Makin lama, dia makin terlihat seperti sedang membual.

Ketua petugas keamanan itu mendengus dan berkata, “Pasukan Khusus Serigala? Apaan itu? Kamu sedang menggertak siapa? Di Kota Banyuli, hanya ada Korps

Taring Harimau. Kamu pasti mengarang nama saja, ‘kan?”

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset