Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 105

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 105

Bab 105 Dia Adalah Pemilik Hotel

Kamu nggak pernah mendengar nama itu, bukan berarti nggak ada.” 

Ardika mencibir

Kalau dibandingkan pasukan biasa, tingkatan pasukan khusus jauh tinggi dan keberadaan mereka dirahasiakan. Bahkan, di dalam dokumen nama pasukan 

khusus hanya diwakili dengan sekelompok angka

Jadi, wajar saja orangorang ini belum pernah mendengar nama Pasukan Khusus 

Serigala

Tepat pada saat ini, sekelompok orang bergegas masuk ke dalam restoran

Orang yang memimpin kelompok itu adalah seorang wanita yang kurus dan 

berkacamata

Dia menunjukkan ekspresi dingin, seolaholah tidak ingin didekati oleh siapa pun

Melihat beberapa orang petugas keamanan sedang mengepung Ardika, dia langsung berteriak dengan kesal, Ada apa ini? Kenapa sampai sekarang kalian masih belum selesai mengosongkan tempat ini? Makin lama, penggemar yang berkerumun di luar sudah makin banyak. Kalau sampai terjadi sesuatu, apa kalian bisa bertanggung 

jawab?!”

Nona Hesti, orang ini bersikeras ingin tetap berada di sini. Dia juga sudah 

memanggil pasukan untuk memblokade hotel ini,kata ketua petugas keamanan dengan ekspresi menyanjung

Saat berbicara, dia mengalihkan pandangannya ke arah Ardika dan mengisyaratkan 

bahwa masalah ini tidak ada hubungannya dengannya. 

Beberapa petugas keamanan lainnya juga segera menganggukkan kepala mereka. Menghadapi wanita yang postur tubuhnya jauh lebih kecil dibandingkan mereka

mereka malah terlihat seperti kucing yang bertemu dengan tikus

Wanita ini bernama Hesti Yanuar, seorang manajer yang sudah berpengalaman

Selain menguasai taktik yang luar biasa, dia juga memiliki relasi yang luas. Dia 

1/3 

sudah membantu banyak artis mengembangkan karier mereka

Saat ini, Adrian yang sedang menunggu di dalam mobil adalah artis papan atas di 

bawah bimbingannya

Menghadapi tokoh hebat dalam industri hiburan ini, jangankan mereka, bahkan bos perusahaan mereka juga menghormati Hesti

Hesti melirik Ardika sekilas, kilatan meremehkan melintas di matanya

Sebelumnya, mereka hanya menghadiri acara di kotakota besar

Kali ini, kalau bukan karena Asosiasi Bahan Bangunan mengeluarkan biaya besar 

untuk mengundang mereka, mereka tidak akan menghadiri acara di kota kecil 

seperti Kota Banyuli ini

Jadi, Hesti sama sekali tidak percaya dia akan bertemu dengan sosok tokoh yang 

hebat di Kota Banyuli

Apa kalian semua idiot? Kalian memercayai omong kosongnya begitu saja?

Dia memelototi para petugas keamanan itu. Kemudian, dia berjalan menghampiri 

Ardika dan berkata dengan nada arogan, Silakan pergi dari sini sekarang juga

Kalau nggak, aku punya banyak cara untuk memberimu pelajaran!

Alihalih takut, Ardika malah tertawa

Dia benarbenar tidak menyangka, seorang manajer saja berani bersikap searogan 

itu

Tibatiba, dia berhenti tertawa dan berkata dengan dingin, Kebetulan, aku juga 

bermaksud mengucapkan kalimat yang sama. Cepat pergi dari sini sekarang juga!” 

Dasar manusia nggak tahu diri!

Ekspresi Hesti langsung berubah drastis. Dia mengalihkan pandangannya ke arah 

petugas keamanan dan berkata, Seret dia keluar dari sini!

Bocah, cepat pergi sana!”

Beberapa petugas keamanan berjalan ke arah Ardika

Hentikan!

・ 

2/3 

Tepat pada saat ini, Manajer Hendy dan beberapa karyawan hotel lainnya bergegas masuk ke dalam restoran

Dia menatap Hesti dengan tatapan kesal dan berkata, “Nona Hesti, apa maksudmu? Kenapa kamu mengusir bos kami?”

Tadi dia baru selesai membicarakan tentang prosedur penginapan kedua artis papan atas itu kepada wanita di hadapannya ini

Aku baru saja selesai mengadakan rapat darurat. Eh, begitu aku turun, mereka malah mau mengusir Bos? Gawat, gawat!‘ 

“Apa? Orang ini adalah pemilik Hotel Puritama?” 

Semua orang, termasuk Hesti langsung tercengang. Mereka melemparkan sorot mata terkejut ke arah Ardika

Identitas Ardika benarbenar di luar perkiraan mereka

Ardika menepuknepuk pundak Manajer Hendy dan berkata dengan nada datar,Hendy, kembalikan saja uang mereka dan usir mereka dari sini. Kita nggak perlu menerima dua orang artis terkenal itu di sini.” 

Dia sama sekali tidak memiliki kesan baik terhadap dua artis papan atas yang tidak 

dikenalnya itu

Orang-orang yang bekerja untuk mereka saja sangat arogan dan selalu menginjak- injak harga diri orang lain sesuka hati mereka

Apalagi, artis yang memiliki puluhan juta penggemar itu sendiri

Begitu mendengar Ardika ingin mengusir mereka, Hesti tertegun sejenak, lalu 

mencibir

Apa kamu pikir dengan identitasmu sebagai pemilik Hotel Puritama saja kamu sudah sangat hebat? Kami menginap di hotelmu adalah sebuah kehormatan bagimu. Tapi, kamu malah mengusir kami? Percaya atau nggak, aku akan membuatmu meminta maaf pada kami di depan publik!” 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset