Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 132

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 132

Bab 132 Tidak Bisa Tinggal Diam 

Hening

Sangat hening

Walaupun suasana di dalam ruangan itu sangat hening, tetapi perasaan dua ribu orang yang berada di tempat itu sudah mulai bergejolak

Angkaangka yang dilaporkan oleh Rivaldo, sang wakil Direktur Departemen 

Kepolisian Kota, bagaikan tiga pukulan keras yang menggetarkan hati mereka 

semua

Preman sebanyak lebih dari 2.300 orang, seharusnya sudah merupakan semua anak buah dari lima belas petinggi Asosiasi Bahan Bangunan

Mereka semua tersebar di 109 lokasi konstruksi, tetapi semuanya tertangkap dalam kurun waktu kurang dari lima menit. Tidak ada seorang pun yang lolos

Sementara itu, Departemen Kepolisian Kota Banyuli dan Korps Taring Harimau mengerahkan lebih dari sepuluh ribu anggota mereka

Penangkapan ini adalah sebuah aksi penangkapan skala besar

Sepanjang sejarah Kota Banyuli, hal seperti ini belum pernah terjadi

Sebelum kejadian ini terjadi, tidak ada seorang pun yang menerima informasi 

penangkapan

Kalau dilihat dari ekspresi bingung Budi yang merupakan Ketua Asosiasi Bahan Bangunan saja sudah tahu, hingga saat ini dia masih tidak mengerti mengapa bisa 

terjadi hal seperti ini

Kenapa? Kenapa mereka semua ditangkap?!” 

Budi melemparkan pandangan kosong ke arah Sigit dan Abdul dengan ekspresi 

kebingungan, dia terus bergumam pada dirinya sendiri

Lima belas ketua preman beserta dua ribuan anak buah mereka itu adalah sumber 

kekuatannya dan menjadi pendukung terbesarnya

1/4 

+15 BONUS 

Karena adanya dukungan dari mereka, Asosiasi Bahan Bangunan baru bisa menghancurkan Grup Sentosa Jaya

Budi baru bisa menjadi raja preman

Selain itu, Keluarga Susanto baru bisa menduduki posisi puncak

Sekarang, tibatiba mereka semua ditangkap

Sigit dan Abdul yang memberi perintah untuk menangkap mereka semua

Sebelumnya, dia merasa sangat senang mereka menghadiri acara ini dan 

beranggapan mereka sengaja datang untuk meramaikan suasana

Namun, siapa sangka ternyata mereka datang untuk mengacaukan segalanya

Pusat komando penangkapan seolaholah dipindahkan ke sini, tetapi dia malah tidak tahu apaapa dan masih bergembira

Ini adalah sebuah penghinaan yang besar baginya! 

Jenny, Arini, James, Herman, Jimmy dan Yudis, mereka semua tercengang. Tanpa 

mereka sadari, mereka mengalihkan gan mereka ke arah Ardika

Kenapa begitu idiot itu mengatakan dia akan melakukan penangkapan, Sigit dan Abdul langsung mulai melakukan penangkapan

Sebenarnya apa identitas aslinya

Nggak, nggak mungkin. Pasti bukan dia. Dia hanya duduk berdekatan dengan dua tokoh hebat itu, dia pasti sudah mendengar rencana mereka….” 

Hingga saat ini, mereka masih bersikeras tidak memercayai Ardika yang memberi perintah untuk melakukan penangkapan besarbesaran itu

Saat ini, orangorang yang paling panik dan gelisah adalah Dodi dan empat belas ketua preman lainnya

Semua orang yang ditangkap itu adalah anak buah mereka

Sepertinya target selanjutnya adalah mereka

SS 

*15 BONUS 

Saat mereka saling melempar pandangan dan tidak tahu harus berbuat apa, tibatiba Sigit mengulurkan tangannya dan menunjuk mereka, lalu bertanya dengan dingin, . Apa lebih dari 2.300 pelaku kriminal ini adalah bawahan kalian?” 

Seketika itu pula, jantung lima belas ketua preman itu langsung berdebar kencang

pandangan mereka mulai kabur

Dodi menggertakkan giginya dan membela diri dengan suara lantang. Pak Sigit, pelaku kriminal itu nggak ada hubungannya denganku. Aku selalu berbisnis dengan jujur. Kalau nggak, bagaimana mungkin aku bisa menjadi petinggi Asosiasi Bahan 

Bangunan?” 

Ya, benar. Kami nggak melakukan apa pun. Orangorang itu nggak ada hubungannya dengan kami. Kami bahkan nggak punya catatan kriminal.” 

Setelah mendengar ucapan Dodi, ketua preman lainnya juga segera membela diri

Berhubung mereka adalah ketua preman, kalaupun mereka ada riwayat melakukan tindakan kriminal, riwayat itu pasti sudah terhapus bersih. Kalau ingin mencari 

bukti tindakan kriminal pada diri mereka, tentu saja sangat sulit

Sigit mencibir dan berkata, Di saat seperti ini, kalian masih bisa mengarang cerita, ya? Apa kalian tahu mengapa penangkapan terhadap pelaku kriminal di lokasi 

konstruksi dilakukan terlebih dahulu? Semuanya demi kalian. Mungkin sekarang 

sudah ada yang memberi kesaksian!” 

Ekspresi Dodi dan yang lainnya langsung berubah drastis

Karena anak buah mereka yang tertangkap bukan hanya satu atau dua orang

melainkan ribuan orang, pasti sudah ada yang mengekspos mereka

Mereka tahu hari ini mereka sudah tidak ada kesempatan untuk membalikkan 

keadaan

Sebagai ketua preman yang sudah menjalani kehidupan dengan baik selama 

bertahuntahun, tentu saja mereka tidak rela kehilangan segalanya dan menjadi 

tahanan

Saat ini, kilatan tajam melintas di mata Dodi

+15 BONUS 

Dia mengalihkan pandangannya ke arah empat belas ketua preman lainnya dan berkata, Temanteman, kalau kita nggak segera bertindak, kita pasti nggak akan bisa bertahan hidup!” 

COIN BUNDLE: get more free bonus 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset