Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 133

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 133

Bab 133 Siapa yang Mengincar Asosiasi Bahan Bangunan 

*IN BONUS 

Aku nggak bisa menerima semua ini. Hari ini, semua tamu undangan di sini adalah tokohtokoh hebat. Selama kita masih ada bantuan di luar, bagaimana kalau kita menjadikan mereka semua sebagai sandera dan memaksa kekuatan gabungan ketentaraan dan kemiliteran untuk melepaskan kita?” 

Setelah berhasil melarikan diri, kita bisa meninggalkan kota ini. Dengan 

mengandalkan kemampuan kita, aku yakin ke mana pun kita pergi kita pasti bisa 

sukses!” 

Mungkin saja otaknya sudah bermasalah, atau mungkin orang sepertinya memang tidak takut pada

Dalam situasi seperti ini, Dodi malah berpikiran untuk mempertaruhkan nyawanya

Setelah mende

ucapannya, kebanyakan dari empat belas ketua preman itu 

langsung ketakutan bahkan kaki mereka sampai lemas. Hanya ada sekitar tiga atau empat orang yang tampak ragu apakah mau mempertaruhkan nyawa untuk 

melarikan diri atau tidak

Bagaimanapun juga, jumlah orang yang otaknya masih berputar dengan normal 

lebih banyak

Namun, Dodi sama sekali tidak memedulikan apakah mereka setuju atau tidak. Dia langsung mewakili mereka mengambil keputusan

Dia langsung menoleh dan berkata dengan nada tajam, Ingin menghancurkan Asosiasi Bahan Bangunan? Mimpi saja sana! Apa kalian pikir dengan menangkap semua anak buah kami yang berada di lokasi konstruksi kami sudah nggak bisa berbuat apaapa? Masih ada anak buah kami yang berjaga di sekitar Gedung 

Universal!” 

Sigit, Abdul, selama aku memberi perintah, orangorang itu akan menerobos masuk 

ke sini. Saat itu tiba, hatihati saja pasti ada beberapa orang yang kehilangan nyawa 

mereka dan suasana menjadi kacau. Setelah ada nyawa orang yang melayang

kalian akan kehilangan posisi kalian sebagai ketua kantor polisi kota pusat dan 

kapten Korps Taring Harimau. Karier kalian akan hancur!” 

  • 15 BONUS 

Cepat biarkan kami pergi! Kami berjanji mulai sekarang kami nggak akan menginjakkan kaki kami di Kota Banyuli lagi!” 

Setelah menunjukkan kartu ASnya, dia baru mengajukan persyaratan

Ekspresi Abdul dan Sigit langsung berubah drastis

Mereka bukan ketakutan, melainkan marah besar

Berani sekali Dodi mengancam mereka

Mendengar ucapan Dodi, Ardika pun tertawa

Sekelompok preman ini benarbenar tidak tahu batas kemampuan mereka

Kemudian, dia berkata dengan suara rendah, Wolf, laksanakan misi.” 

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Soni langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi pusat komando Pasukan Khusus Serigala

Laksanakan misi!” 

Suasana di tempat itu kembali hening seketika, mereka tidak mengerti misi yang Soni maksud adalah misi apa

Namun, pertanyaan ini hanya berputar dalam benak mereka selama puluhan detik

Bam!” 

Rangkaian suara keras terdengar dari lantai dua

Tibatiba, satu per satu anggota tim pasukan khusus bersenjata lengkap muncul dan mengepung koridor di lantai dua. Satu per satu muncung berwarna hitam pekat diarahkan kepada semua orang yang berada di lokasi

Selain itu, belasan titiktitik berwarna merah diarahkan pada Budí, Dodi dan yang lainnya pada saat bersamaan

Bahkan, titiktitik berwarna merah itu juga tertuju pada Jenny, James dan beberapa orang lainnya

Ya, mereka semua sudah menjadi target senjata sniper

Ah….” 

Suara teriakan histeris langsung menggema di seluruh ruangan

Semuanya, diam! Kami adalah Pasukan Khusus Serigala Kota Banyuli yang sedang bertugas untuk menjalankan misi penangkapan pelaku kriminal!” 

Setelah mendengar suara bentakan keras itu, suasana menjadi hening kembali

Tibatiba, satu per satu pasukan tim khusus merusak beberapa pintu utama aula 

lokasi penyelenggaraan acara ini dan menerobos masuk.. 

Kemudian, beberapa orang preman yang sudah terluka parah diseret masuk ke 

dalam

Lengan mereka semua dalam kondisi diikat di belakang

Setelah memasuki ruangan, mereka langsung dilempar ke lantai seperti anjing mati

Astaga! Mereka adalah bawahan kita yang berjaga di luar!seru salah seorang ketua 

preman dengan terkejut

Saat ini, mereka sudah benarbenar putus asa

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Dodi langsung terjatuh lemas di lantai

Beberapa saat sebelumnya, dia masih bersikap arogan dan mengatakan akan menjadikan dua ríbu tamu undangan di sini sebagai sandera dan memaksa Sigit untuk melepaskan mereka pergi

Namun, hanya dalam sekejap mata, semua bawahan mereka yang berjaga di luar semuanya ditangkap oleh anggota Pasukan Khusus Serigala

Berakhir sudah riwayat mereka

Bukan hanya mereka saja yang putus asa, Budi juga putus asa

Dengan berakhirnya riwayat para preman pendukungnya, itu artinya berakhir pula riwayat Asosiasi Bahan Bangunan

Tidak hanya Departemen Kepolisian Kota dan Korps Taring Harimau yang mengerahkan lebih dari sepuluh ribu anggota mereka, bahkan Pasukan Khusus 

3/4 

Serigala juga terlibat dalam penangkapan ini

+15 BONUS 

Aksi besarbesaran ini jelasjelas tidak hanya mengincar lima belas ketua preman, melainkan mengincar Asosiasi Bahan Bangunan dan dirinya! 

Sebenarnya siapa yang mengincar Asosiasi Bahan Bangunan

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset