Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 32

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 32

Bab 32 Membangun Kembali Asosiasi Bahan Bangunan 

Ardika tersenyum dan berkata, Bu, aku mendukungmu, yang penting Ibu senang 

Menantuku memang paling baik. Huh! Kalian nggak bisa dibandingkan dengan Ardika” 

Setelah mendapat pendukung, Desi langsung merasa senang

Sudahlah, kalau Ibu ingin pamer, lakukan saja,kata Luna dengan tak berdaya. Mendengar Desi mengakui Ardika sebagai menantunya, Luna tentu saja merasa senang

Di meja makan, Luna juga bilang kalau dia akan merekrut beberapa karyawan baru untuk Perusahaan Jaya Semi. Sebelumnya, banyak karyawan yang sudah pergi dari perusahaan itu, sehingga mereka kekurangan orang

Mulai sekarang, Perusahaan Jaya Semi adalah bisnisku sendiri. Aku akan berusaha untuk membesarkan Perusahaan Jaya Semi.” 

Selesai berbicara, kedua mata Luna menunjukkan sedikit penyesalan dan kesedihan

Sejak lulus, Luna sudah mulai bekerja di Grup Agung Makmur. Dia sudah mengorbankan banyak waktu serta perasaan di dalamnya

Apalagi, menjayakan kembali Grup Agung Makmur serta mengembalikan nama baik Jacky merupakan impian Luna

Hanya saja, mereka sudah bertengkar hebat dengan Keluarga Basagita. Mulai sekarang, Luna mungkin tidak akan berjodoh lagi dengan Grup Agung Makmur

Ardika sepertinya tahu apa yang dipikirkan oleh Luna. Sambil memberikan makanan untuknya, Ardika pun berkata, Sayang, jangan terlalu dipikirkan. Aku akan membantumu mendapatkan Grup Agung Makmur.” 

Hari ini, kita sudah bertengkar hebat dengan Kakek. Dia nggak akan membiarkan aku kembali 

lagi.” 

Sambil berbicara, Luna juga mengambilkan makanan untuk Ardika

Ardika tersenyum dan berkata, Tenang saja. Kondisi Grup Agung Makmur sangat 

memprihatinkan. Di antara harga diri dan kelangsungan hidup, dia pasti akan memilih 

kelangsungan hidup.” 

Selesai makan, Ardika pun mencuci piring seperti biasa. Luna mengajak kedua orang tuanya 

untuk pergi jalanjalan

Mereka juga bisa membiasakan diri dengan lingkungan sekitar

Hari ini, mereka sibuk pindah rumah, jadi tidak sempat melihat lingkungan sekitar

1/3 

+15 BONUS 

Selesai cuci piring, Ardika juga membersihkan rumah. Setelah itu, dia baru membuka ponsel dan melihat satu pesan masuk

Berjalan keluar dari vila, Ardika melihat Jesika sedang menunggunya

Ada apa?” 

Pak Ardika, hari ini Budi dari Keluarga Susanto datang mencari Pak Henry. Budi menyuruh Pak 

Henry berhenti melindungi Anda,ucap Jesika dengan sopan

Sampai sekarang, Keluarga Susanto masih mengira kalau Henry yang melindungi Ardika

Ardika pun tersenyum dingin sambil berkata, Bagaimana dengan jawaban Henry?” 

Pak Henry menolaknya. Budi langsung mengancamnya, lalu mengatakan bahwa dia akan 

membangun kembali Asosiasi Bahan Bangunan. Setelah itu, Grup Sentosa Jaya akan bangkrut.” 

Setelah menatap Ardika dan tertegun sejenak, Jesika pun melanjutkan, Kemudian, dia akan 

sekaligus menghancurkan Anda.” 

Sekaligus menghancurkanku? Apakah aku begitu lemah di mata mereka?” 

Ardika tersenyum

Sudah saatnya menyerang Keluarga Susanto dan memberikan peringatan kepada orang lain yang 

berniat buruk

Pada saat ini, Ardika pun melambaikan tangannya setelah melihat Luna berjalan kembali 

bersama orang tuanya

Jesika pun pamit undur diri

Ardika, aku melihat seorang wanita keluar dari vila, siapa dia?” 

Setelah pulang, Luna pun bertanya dengan bingung. Dia pernah bertemu dengan Jesika, tetapi 

Luna tidak mengenalinya karena gelap

Temanku, kita hanya ngobrol sebentar.” 

Ardika pun mencari alasan, dia tidak bisa mengatakan bahwa Jesika adalah asisten yang diatur oleh Henry, karena takut Luna berpikir terlalu jauh

Meskipun Ardika sendiri tidak memiliki hubungan apa pun dengan asisten wanita yang cantik 

ini

Teman?” 

Luna tampak curiga, tapi dia tidak bertanya lebih lanjut

Desi pun berkata, Ardika, aku ingatkan, ya! Kamu harus setia dengan Luna, kalau nggak, aku 

2/3 

akan mematahkan kakimu, lalu mengusirmu keluar ” 

+18 BORRIS 

Ardika yang tidak melakukan apa pun hanya bisa tersenyum getir. Namun, dia tetap merasa 

senang 

Ketika ibu mertuanya berkata seperti itu, itu berarti Ardika sudah diakui sebagai menantunya 

Rumah Keluarga Basagita

Tuan Besar Basagita sedang duduk bersama Yanto dan keluarganya

Setelah diusir dari Vila Cakrawala, lalu pulang ke rumah yang tua ini, Tuan Besar Basagita merasa makin jijik dengan rumahnya sendiri

Dia benarbenar ingin tinggal di Vila Cakrawala

Tuan Besar Basagita berkata dengan ekspresi marah, Wisnu, bagaimana dengan Bambang?” 

Tuan Besar Basagita mendengus dingin, sepertinya dia ingin segera menyelesaikan masalah ini

Wisnu berkata, Kakek, dua hari ini aku terus meneleponnya, tapi nggak diangkat. Aku akan menghubunginya lagi.” 

Tuan Besar Basagita menepuk meja sambil berkata, Wisnu, cepat hubungi lagi. Nggak peduli berapa pun biayanya, kita harus membayarnya.” 

Wisnu terus mengangguk tanpa henti

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset