Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 569

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 569

Bab 569 Sini Tunjukkan 

Tidak hanya mengirimkan sepenggal video itu padanya, Winda juga mengirimkan dua pesan suara 

untuknya

Lucien! Dasar pecundang! Aku dengar informasi dari Aditia, Grup Bintang Darma sudah diblokade oleh Asosiasi Dagang Polam, sampaisampai mereka bahkan nggak bisa membeli peralatan.” 

Kamu pergi menjadi penanggung jawab laboratorium Grup Bintang Darma, bukankah sama saja 

dengan bertanggung jawab atas kerangka kosong? Hahaha! Syukuri!” 

Lucien juga bisa mendengar suara latar berupa air mengalir dan tawa mengejek Aditia, dia benarbenar tidak bisa membayangkan apa yang sedang dilakukan oleh sepasang pria dan wanita sialan itu

Winda! Dasar wanita jalang! Jangan berbahagia terlalu cepat! Memang apa hebatnya Asosiasi Dagang Polam itu?! Peralatan laboratorium kami akan diantarkan ke Grup Bintang Darma hanya dalam kurun 

waktu satu malam! Peralatan laboratorium kami bahkan lebih canggih daripada milik tiga keluarga 

besar!” 

Dia menekan tombol rekamdan merekam suaranya sendiri

Namun, selesai merekam pesan balasan tersebut, dia mengurungkan niatnya untuk mengirimkan pesan 

itu kepada Winda

Dia akan menunggu laboratorium selesai dibangun dan memperoleh hasil yang luar biasa, saat itulah 

dia akan memberi tamparan keras kepada sepasang pria dan wanita sialan itu

Tentu saja Ardika menyadari hal tersebut

Tibatiba dia tersenyum dan berkata, Lucien, kirimkan saja pesan suaramutadi padanya.” 

Pak Ardika, Winda sedang bersama Aditia. Mereka pasti akan memberi tahu tiga keluarga besar

kemungkinan besar tiga keluarga besar akan mengirim orang untuk mengacaukan segalanya,kata 

Lucien

Karena mempertimbangkan Grup Bintang Darma, dia baru memutuskan untuk membatalkan pengiriman 

pesan tersebut

Nggak masalah, aku memintamu untuk kirim, kamu kirim saja. Aku nggak takut mereka datang 

membuat kekacauan,kata Ardika sambil tersenyum

Tanpa banyak bicara lagi, Lucien langsung mengirimkan pesan tersebut kepada Winda

Tak lama setelah dia mengirimkan pesan suara itu, Winda langsung meneleponnya

Dia berkata seakanakan tidak memercayai ucapan Lucien, Lucien! Dasar pecundang! Kamu sedang membohongi siapa? Jangan pikir Aditia nggak tahu situasi Grup Bintang Darma saat ini! Perusahaan Aksatan Denpapan sudah menolak untuk mengirimkan pesanan Elsy.” 

Di saat seperti ini, kalian bisa membeli peralatan dari mana?!” 

Jangan bilang karena pecundang sepertimu ingin membalas dendam padaku, kamu sudah mulai belajar berbohong padaku! Sungguh menyedihkan!” 

Lucien tertawa dingin

Dia berpurapura tidak tahu wanita itu sedang mengelabuinya. Sesuai instruksi Ardika, dia berkata, Winda, aku sama sekali nggak perlu berbohong pada wanita jalang sepertimu! Terserah kamu saja percaya atau nggak! Lagi pula, hal yang terpenting adalah peralatan sudah dalam perjalanan menuju ke Grup Bintang Darma! Selain itu, laboratorium kami juga akan dibangun dalam waktu satu malam!” 

Ah! Dasar bajingan kurang ajar ….” 

Di ujung telepon, amarah Winda sudah memuncak

Namun, Lucien sudah memutuskan sambungan telepon

Di sebuah ranjang besar di sebuah hotel

Winda dan Aditia sedang berpelukan dalam kondisi telanjang

Lucien si pecundang itu serius? Mendengar nada bicaranya yang percaya diri, apa mungkin mereka benarbenar sudah berhasil membeli peralatan?” 

Saat menelepon Lucien, Winda mengaktifkan pengeras suara. Aditia juga sudah mendengar 

pembicaraan mereka

Terlepas dari Lucien berbohong atau tidak, dia memutuskan untuk melaporkan hal tersebut kepada tiga 

keluarga besar

Dia segera menghubungi Handi

Begitu mendengar hal yang berkaitan dengan Grup Bintang Darma, Handi segera mengambil tindakan

Dia segera melaporkan hal itu kepada Kepala Keluarga Santosa

Kepala keluarga tiga keluarga besar segera menghubungi satu sama lain. Terlepas dari kebenaran hal 

+15 BONUS 

ini, mereka harus mendiskusikan solusi terlebih dahulu

Presdir Grup Bintang Darma saat ini adalah Raka

Pemuda itu memiliki relasi yang sangat luas, mungkin saja dia benarbenar sudah berhasil membeli 

peralatan

Huh! Memangnya kenapa kalau Grup Bintang Darma berhasil membeli peralatan? Jangan lupa, Kota Banyuli adalah wilayah kekuasaan tiga keluarga besar. Selama tiga keluarga besar nggak mengizinkan, Raka jangan harap bisa membawa masuk satu peralatan pun ke Kota Banyuli!” 

Hubungi Kiro dari Perusahaan Logistik Banyuli untuk memblokade jalan! Suruh dia periksa satu per satu truk barang yang memasuki Kota Banyuli malam ini! Kalau mendapati ada truk yang mengangkut peralatan laboratorium, langsung hancurkan saja di tempat! Buat Raka kesal setengah mati!” 

Sini, sini, sudah saatnya tiga keluarga besar menunjukkan kekuatan!” 

Dion, Kepala Keluarga Santosa tertawa dingin, lalu memutuskan panggilan telepon

Perusahaan Logistik Banyuli mendominasi industri logistik Kota Banyuli. Dengan dukungan dari tiga keluarga besar, perusahaan ini hampir menguasai seluruh industri logistik Kota Banyuli

Tiga keluarga besar juga merupakan pemegang saham perusahaan tersebut

Industri logistik juga merupakan salah satu industri penting yang dimonopoli oleh tiga keluarga besar di 

Kota Banyuli

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset