Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 585

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 585

Bab 585 Slapa Bilang Aku Mau Memohon Pengampunan Kallan 

Ardika, kamu harus menjadi pelayan di Keluarga Lukito seumur hidupmu untuk menebus kesalahanmu 

itu!” 

Karena masalah Melia menjadi pelayan, Keluarga Lukito sudah menjadi bahan terlawaan orang lain

Jesper juga berkata dengan amarah meluapluap, Renaldi adalah anak tunggal sekaligus generasi muda unggul Keluarga Hamdani. Tapi, kamu malah memukulnya sampaisampai dia dalam kondisi nggak sadarkan diri. Dasar nggak tahu malu! Bisabisanya kamu mengharapkan pengampunan darikul*Selain itu, Handi, putraku juga sudah kamu patahkan kakinya. Saat ini, putraku masih berbaring di bangsal dan menanti untuk diamputasi. Dia harus terus disuntik pereda rasa sakit baru rasa sakitnya bisa sedikit berkurang.” 

Amarah Dion juga sudah memuncak. Dia mengentakkan kakinya dan berteriak dengan marah. Aku benarbenar ingin membunuhmu untuk melampiaskan amarah dalam hatiku!” 

Dendam vang sudah tersimpan jauh dalam lubuk hati mereka dan menyesakkan dada mereks 

itu

bagaimana mungkin hanya dengan Ardika berlutut di hadapan mereka saja, maka mereka akan mengampuninya

Itu adalah hal yang mustahil terjadi

Biarpun mereka menembak mati Ardika sebanyak seratus kali bahkan seribu kali, juga tidak setara dengan penderitaan yahg dialami oleh putra dan putri mereka

Saat ini, baik Luna sekeluarga maupun Doni sekeluarga sudah mematung di tempat

Kepala mereka terasa berdengungdengung, mereka sudah kehilangan kemampuan untuk berpikir

Awalnya mereka mengira keinginan Ardika untuk menjadikan Vila Pelarum sebagai tugu makam saja 

sudah sangat keterlaluan

Mereka benarbenar tidak menyangka, satu demi satu hal yang diekspos oleh kepala keluarga tiga 

keluarga besar jauh lebih keterlaluan

Bahkan jauh lebih di luar nalar

Selain Luna, sorot mata semua orang terhadap Ardika sudah seperti sedang menatap orang yang 

ajalnya akan segera tiba

Setelah melakukan tindakantindakan itu, Ardika sudah dipastikan akan mati

Semua ini salah siapa? Tentu saja salah Ardika sendiri yang cari mati

Ardika, sudah terlambat kamu memohon pengampunan kami sekarang. Kamu sendiri paling jelas apa yang telah kamu lakukan terhadap tiga keluarga besar. Kamu benarbenar sudah menyinggung kami dan nggak bisa diampuni lagi!” 

Mulai sekarang, kamu berlutut di Vila Pelarum sepanjang hari, maka hukumanmu bisa sedikit 

diringankan

Mendengar ucapan Oliver, dua kepala keluarga lainnya menganggukkan kepala mereka sebagai pertanda setuju

Mereka memendam kebencian yang sangat mendalam pada Ardika. Namun, mereka belum tahu bagaimana caranya untuk menyiksa Ardika agar orang yang paling mereka benci itu mengalami penderitaan yang paling berat

Karena itulah, mereka hanya bisa memperpanjang waktu penderitaan pria itu

Paling tidak, mereka ingin membuat pria itu merasakan penderitaan selama satu bulan penuh, baru 

mencabut nyawanya

Tepat pada saat ini, Ardika yang dari tadi nggak mengucapkan sepatah kata pun akhirnya angkat bicara. Siapa bilang aku mau memohon pengampunan kalian?” 

Hanya satu kalimat keluar dari mulut Ardika

Namun, satu kalimat itu sudah bisa membuat kepala keluarga tiga keluarga besar, Luna sekeluarga, serta Doni sekeluarga membelalak kaget

Apa? Kamu bilang kamu bukan datang untuk memohon pengampunan kami?” 

Oliver mendengus dingin dan berkata, Apa kamu pikir kamu masih punya kesempatan untuk membalikkan keadaan? Aku beri tahu kamu! Besok, bukan Kapten Thomas saja yang akan mengunjungi Vila Pelarum, Dewa Perang juga akan datang!” 

Oh ya, sebelumnya kamu menyebutnyebut dirimu sebagai Dewa Perang dan hal itu sudah tersebar ke seluruh negeri. Menurutmu, kalau dia tahu kamu adalah penduduk Kota Banyuli, apa yang akan dia 

lakukan?” 

Begitu mendengar ucapan Oliver, ekspresi semua orang langsung berubah drastis

Astaga! Ardika tidak hanya menyinggung tiga keluarga besar, dia bahkan sudah menyinggung Dewa 

Perang

Namun, ucapan Oliver malah terdengar konyol di telinga Ardika

Memangnya apa yang bisa dilakukan oleh Dewa Perang? Apa yang bisa dia lakukan padaku?? 

Ardika tertawa dan berkata, Oliver, Dion, Jesper, sepertinya acara peresmian jabatan Thomas dimajukan menjadi besok malah membuat kalian salah paham lagi.” 

Kalau begitu, aku ulangi ucapanku sebelumnya sekali lagi.” 

Besok, aku nggak ingin melihat ada dekorasi berwarna merah di Vila Pelarum, Vila Pelarum harus dihias dengan karangan bunga!” 

*Seluruh anggota keluarga tiga keluarga besar, baik pria maupun wanita, tua maupun muda, harus mengangkat peti mati sahabatku, Delvin dan memberi penghormatan padanya!” 

Kalau kalian berani nggak patuh, keluarga kalian dipastikan akan hancur!” 

Brak!” 

Terdengar suara hantaman yang keras

Saking ketakutan. Desi langsung jatuh dan terduduk di lantai setelah mendengar ucapan Ardika

Sementara itu, amarah anggota tiga keluarga besar sudah memuncak

Benarbenar cari mati!” 

Kalau begitu, nggak ada yang perlu kita bicarakan lagi. Setelah acara peresmian besok, kalau bukan kamu yang mati, tiga keluarga besar yang hancur!” 

Pergi! Pergi sana! Perjamuan sore dibatalkan! Semua makanannya untuk anjing saja

Kepala keluarga tiga keluarga besar mengusir Doni dan yang lainnya secara pribadi

Bagaimanapun juga, acara peresmian jabatan belum dilaksanakan

Mereka masih sedikit takut pada latar belakang tim tempur Ardika

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset