Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 586

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana Bab 586

Bab 586 Tidak Ada Hubungannya Denganku 

Dua keluarga itu diusir dari Vila Pelarum, ekspresi kecewa sekaligus sedih terpampang jelas di wajah 

mereka

Dasar idiot! Harus kuakul saat penyakitmu kumat, kamu benarbenar sangat hebat!” 

Karena kamu, aku bahkan juga sudah menyinggung tiga keluarga besar! Aku benarbenar ingin membunuhmu sekarang juga!teriak Doni pada Ardika yang amarahnya sudah meluapluap

Plak!” 

Saking emosinya, Desi langsung melayangkan tamparan ke wajah Ardika

Apa kamu benarbenar ingin kami sekeluarga ikut mati bersamamu?!” 

Berbeda dari biasanya, setelah melontarkan satu kalimat itu, Desi tidak mengucapkan sepatah kata pun 

lagi

Biasanya, dia pasti sudah memaki Ardika panjang lebar

Namun, sekarang, dia benarbenar sudah kehilangan katakata

Tindakan Ardika bahkan sudah tidak bisa dideskripsikan dengan kata keterlaluan lagi

Tidak peduli bagaimanapun caranya memarahi menantu idiotnya itu, sudah tidak ada artinya lagi

Luna berkata dengan dingin, Ardika, aku nggak menyangka, selain karena Renaldi berniat buruk terhadapku, kamu membuatnya hingga nggak sadarkan diri, kamu masih menyembunyikan begitu banyak hal dariku!” 

Melihat sorot mata sedingin es Luna, Ardika buruburu meminta maaf. Sayang, maafkan aku, masalah. Melia dan Handi berhubungan dengan Delvin, nggak ada hubungannya denganmu, jadi aku nggak 

memberitahumu.” 

Apa katamu? Nggak ada hubungannya denganku?” 

Luna berteriak dengan marah, Aku adalah istri sahmu secara hukum. Kita tinggal di bawah satu atap. tapi kamu malah mengatakan semua ini nggak ada hubungannya denganku?” 

Kamu yang membuat masalah, tapi orang lain nggak hanya akan membalaskan dendam padamu, juga akan membalaskan dendam padaku. Kamu malah mengatakan semua ini nggak ada hubungannya 

denganku?” 

Kalau kita bercerai aset yang kita miliki bahkan harus dibagi dua, kamu malah mengatakan semua ini ngpak ada hubungannya denganku?” 

Andika tidak pernah melihat Luna semarah ini

Menghadapi pertanyaan demi pertanyaan yang ditujukan oleh istrinya padanya, untuk sesaat dia benar- benar kehilangan katakata

Rasa bersalah menyelimuti hatinya

Desi Amanda dan Doni berkata hampir pada saat bersamaan. Ya, benar! Kamu harus bercerai dengannyal 

Handoko dan Futari membuka mulut mereka, hendak mengucapkan sesuatu, tetapi mereka terpaksa menutup kembali mulut mereka dengan tidak berdaya

Mereka sudah tidak tahu bagaimana caranya untuk membela kakak ipar mereka itu lagi

Bahkan, mereka juga merasa kali ini tindakan Ardika benarbenar sudah keterlaluan

Adapun mengenai Hariyo, tentu saja dia senang melihat hubungan Luna dan Ardika berada di ujung tanduk. Dia bahkan mengirimkan pesan kepada Xavier dan memberi tahu kakak ipar idamannya itu 

kesempatan sudah datang

Namun, Xavier tidak menanggapinya

Kali ini bukan hanya tiga keluarga besar yang akan membalaskan dendam mereka kepada Ardika, kemungkinan besar Dewa Perang juga akan menghukum Ardika

Xavier tidak berani ikut campur sama sekali, jadi dia hanya bisa berpurapura tidak melihat pesan itu

*Kalau aku bercerai dengan Ardika, apa tiga keluarga besar nggak akan membalaskan dendam mereka 

padaku lagi?” 

Katakata yang keluar dari mulut Luna itu langsung membuat ibu, bibi dan pamannya terdiam

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun lagi, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi 

Tina. Tina, kali ini aku harus merepotkanmu lagi.” 

Ada apa? Apa bocah yang suka cari mati itu membuat masalah besar lagi?” 

Tanpa perlu ditebak lagi, Tina sudah tahu sahabatnya mencarinya pasti untuk membantu Ardika 

mengatasi masalah lagi

Karena tidak berdaya, Luna hanya bisa menceritakan masalah yang melibatkan tiga keluarga besar kepada sahabatnya

Kemudian, dia berkata, Tina, coba kamu tanyakan pada sepupumu apakah dia bisa membantu Ardika untuk mengatakan beberapa patah baik tentang Ardika di hadapan Dewa Perang, agar Dewa Perang nggak menghukum Ardika.” 

Selama Dewa Perang mengucapkan satu kalimat saja, tiga keluarga besar nggak akan berani membalaskan dendam mereka pada Ardika lagi.” 

Dia tahu Tina tidak menyukai Ardika dan takut sahabatnya itu tidak bersedia untuk membantu

Dia buruburu menambahkan. Tentu saja, mereka juga nggak akan berani membalaskan dendam lagi kepadaku dan keluargaku.” 

Oke, aku akan membicarakan hal ini pada Thomas. Tapi, tolong kamu peringati Ardika untuk bersikap sedikit lebih hormat padaku saat bertemu denganku lagi lain kali!” 

Tina masih mengingat dengan jelas Ardika pernah mengatainya sebagai pemukul

Setelah memutuskan sambungan telepon dengan Luna, dia segera menghubungi Thomas

Tina kamu bahkan sudah berinisiatif untuk meneleponku? Besok aku akan pergi ke Kota Banyuli untuk menghadiri acara peresmian jabatanku, kamu datang, ya!” 

Menerima panggilan telepon dari Tina, tentu saja Thomas sangat senang

Aku sibuk, ada urusan.” 

Tina berkata, Thomas, tolong beri tahu Tuan Dewa Perang saat dia berkunjung ke Kota Banyuli besok, jangan mempermasalahkan tindakan Ardika.” 

Selain pandai membual dan otaknya sedikit bermasalah, pria itu hanyalah orang yang nggak bisa apa- apa! Jadi, harap Tuan Dewa Perang jangan mempermasalahkan tindakannya!” 

 

 

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Score 9.9
Status: Ongoing Type: Author: Artist: Released: 1/27/2024 Native Language: indonesia
Di malam pernikahan, dia dipaksa keluarganya untuk pergi ke medan perang, serta meninggalkan istrinya sendiri.Setelah tiga tahun perang berdarah, pria itu akhirnya kembali dengan prestasi besar. Namun, dia ternyata diracuni sampai menjadi seorang idiot. Untungnya, dia berhasil diselamatkan oleh istrinya.Dengan tekanan dari keluarga dan cemooh dari dunia ....Malam ini, dia akhirnya sadar!

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Bab 1 Mandi "Sayang, ini terakhir kali aku memandikanmu ...." "Kita sudah menikah tiga tahun, tapi kita masih belum pernah bercinta ...." "Sebelum bercerai, aku ingin memberikan malam pertamaku kepadamu ...." Ardika Mahasura duduk di dalam bak mandi, Luna Basagita yang bertubuh seksi sedang duduk di belakangnya. Kedua tangannya yang putih mulus itu sedang menggosok tubuh Ardika. Ketika air membasahi tubuh mereka, aroma yang harum pun memenuhi udara. Luna mengoleskan sabun mandi ke tubuh yang kekar itu, ketika kedua tangannya melewati otot perut Ardika, wajah Luna langsung merona. Namun, ketika melihat wajah Ardika, rasa sedih membuat air mata Luna ikut terjatuh. Saat ini, Ardika sedang memiringkan kepalanya. Wajah yang tampan itu terlihat bengong, air liur juga menetes dari sudut mulutnya. Dia benar-benar seorang idiot.  

Menantu Pahlawan Negara by Sarjana

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Options

not work with dark mode
Reset